PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
PENGEMBANGAN
RENCANA BISNIS INFORMATIKA
PEMBUATAN
CV. SOFTWARE SEJAHTERA
Disusun
oleh:
Kelompok
IV
Cahyadi Ramadhan 51415424
Faradilla
Mahardi 52415471
Zaen Akbar Ramadhaniel 57415528
Muhammad Achza A E 54415450
Muhammad Naufal Luthfi 54415705
Sena Vigo Triastomo 56415463
Irsyha Fadzryzah 53415451
Kelas
4IA15
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi industry di Indonesia memasuki industry 4.0 dimana terjadi banyak
sekali transisi teknologi yang digunakan dalam bidang industry maupun bisnis.
Tidak hanya teknologi fisik seperti mesin tapi juga teknologi abstrak seperti
perangkat lunak. Permintaan perangkat lunak dalam industry dan bisnis mengalami
peningkatan karena tidak hanya untuk mempermudah tetapi untuk mengoptimalkan
proses kerja dari suatu perusahaan dalam aspek bisnis maupun industry.
Sedangkan untuk membuat perangkat lunak dalam skala industry dan bisnis
diperlukan sumber daya manusia yang andal dalam pengembangan perangkat lunak
yang terstuktur dan terorganisir dengan baik, oleh karena itu perusahaan
pengembang perangkat lunak diperlukan untuk menjawab permintaan terhadap pasar
teknologi perangkat lunak. Tidak hanya melakukan pengembangan tapi juga
melayani konsultasi untuk solusi IT dan maintainance/perawatan terhadap perangkat lunak agar tetap relevan
terhadap kebutuhan.
1.2 Tujuan
1.
Mendapatkan
keuntungan dari jasa pengembangan perangkat lunak
2.
Menyelesaikan
berbagai masalah dalam teknologi informasi industry dan bisnis
3.
Meningkatkan
standar teknlogi perangkat lunak di Indonesia
4.
Berinovasi
dibidang teknologi perangkat lunak agar dapat menyelesaikan lebih banyak
masalah di dunia industry dan bisnis
1.3 Profil
Perusahaan
Nama
Perusahaan : CV. Software Sejahtera
Jenis
Perusahaan : Penyedia Jasa
Alamat :
Jakarta Selatan
Manajer
Proyek : Sena Vigo
Manajer HRD :
Irsyha
Manajer
Keuangan : Faradilla
Manajer
Pemasaran : Cahyadi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Regulasi dan Prosedur Pendirian CV
Untuk mendirikan
CV para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta pendiriannya
dalam Tambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).
Berikut ini merupakan ringkasan dari tahapan keseluruhan proses pendirian CV, yaitu:
Tahap 1 : Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris;
Tahap 2 :
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
Tahap 3 :
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Tahap 4 :
Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
Tahap 5 :
Pendaftaran ke Pengadilan Negeri;
Tahap 6 :
SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP);
Tahap 7 :
TandaDaftar Perusahaan (TDP).
Apabila dari
pendiri dalam menjalankan usahanya berencana untuk ikut serta dalam suatu
lelang/ tender yang dilakukan oleh instansi pemerintahan atau instansi lainnya,
maka harus dilengkapi dengan dokumen legalitas lainnya, yaitu berupa :
-
Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
-
Surat
Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
-
Tanda
Daftar Perseroan (khusus CV); dan
-
Keanggotaan
pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (jika diperlukan).
2.1.1. Commanditaire vennootschap (CV)
Sekutu Pasif
atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam
persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan,
yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan
tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Persekutuan
komanditer (bahasa Belanda: Commanditaire
vennootschap atau disingkat CV) biasanya didirikan dengan akta dan harus
didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan
firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.
2.1.2. Akta Notaris
Akta Notaris adalah dokumen resmi yang dikeluarkan
oleh notaris menurut KUH Perdata pasal 1870 dan HIR pasal 165 (Rbg 285) yang
mempunyai kekuatan pembuktian mutlak dan mengikat. Akta Notaris merupakan bukti
yang sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain
selama ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan KUH Perdata pasal
1866 dan HIR 165, akta notaris merupakan alat bukti tulisan atau surat
pembuktian yang utama sehingga dokumen ini merupakan alat bukti persidangan yang
memiliki kedudukan yang sangat penting.
Akta-akta yang boleh dibuat oleh Notaris
1.
Pendirian
Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
2.
Pendirian
Yayasan
3.
Pendirian
Badan Usaha - Badan Usaha lainnya
4.
Kuasa
untuk Menjual
5.
Perjanjian
Sewa Menyewa, Perjanjian Jual Beli
6.
Keterangan
Hak Waris
7.
Wasiat
8.
Pendirian
CV termasuk perubahannya
9.
Pengakuan
Utang, Perjanjian Kredit dan Pemberian Hak Tanggungan
10. Perjanjian Kerjasama, Kontrak Kerja
11. Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada
pejabat lain
2.1.3. Surat
Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) merupakan bukti sah dari
keberadaan suatu usaha ataupun perusahaan, dimana surat dimaksud dikeluarkan
oleh pemerintah tempat suatu usaha/perusahaan berkedudukan, yang biasanya oleh
pihak Kelurahan dan atau Kecamatan.
Maksud dari kepemilikan SKDU/SKTU/SKDP ini salah satunya untuk
memenuhi syarat administrasi dalam pengajuan perizinan usaha, seperti Surat
Izin Usaha Perdagangan atau dikenal dengan SIUP, Tanda Daftar Perusahaan atau dikenal dengan TDP, dan Nomor Pengenal Wajib
Pajak atau dikenal dengan NPWP, termasuk bilamana hendak mengajukan izin-izin yang lebih khusus
bagi beberapa jenis kegiatan usaha. Dengan demikian, SKDU/SKTU/SKDP diperuntukan
dalam proses pendirian suatu badan usaha maupun badan hukum.
2.1.4. Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak
biasa disingkat dengan NPWP
adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
2.1.5.
Surat Izin Usaha Perdagangan dan Perindustrian
yang selanjutnya disebut SIUP, adalah Surat
Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.
Setiap perusahaan,
koperasi, persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan
usaha perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili
perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
2.1.6.
Tanda Daftar Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi yang diadakan
menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan
pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap
perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik berbentuk
badan hukum, koperasi, perorangan, dll.
Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi,
Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya
(BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal,
Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan
Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan.
2.2.
Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan salah satu
fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh
Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan,
pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada
individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan
penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan
sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur
Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap
memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi
yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi
menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan
dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual
maupun kelompok.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi
biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization
Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam
Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.
2.2.1. Bentuk – bentuk Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering
digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur
Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan
Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
2.2.1.1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional
Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum
digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur
Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti
Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang
memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama
kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada
Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun
layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
2.2.1.2. Struktur Organisasi Divisional
Struktur
Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur
Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan
letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di
perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional
akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
2.2.1.3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi
Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini
sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang
berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas
proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks
ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan
untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan
pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan
yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
2.2.2. Deskripsi
dan Spesifikasi Tugas
2.2.2.1. CEO
Ceo adalah orang yang memainkan
peranan utama bagi kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan melalui
keputusan strategisnya. Tugas CEO secara umum yaitu merencanakan, mengelola, dan
menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber
daya manusia, keuangan, dan pemasaran. Mengambil berbagai keputusan strategis
yang berdampak baik bagi sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis
data dan fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor
lingkungan bisnis. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi
alokasi sumber daya dan penganggaran perusahaan. Membuat kebijakan, prosedur,
dan standar pada organisasi perusahaan.
2.2.2.2. Financial / Accounting Manager
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan
dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara
komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.
2.2.2.3. Marketing
Manager
Manajer pemasaran bertanggung-jawab
terhadap manajemen bagian pemasaran, perolehan hasil penjualan dan penggunaan
dana promos, membuat laporan pemasaran kepada direksi, dll. Tugasnya secara
umum yaitu melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend
pasar dan sumber daya perusahaan. perencanaan tindakan antisipatif dalam
menghadapi penurunan order, dan pengembangan jaringan pemasaran.
2.2.2.4. Human Resources Division Manager
Bagian yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tugasnya
secara umum yaitu persiapan dan seleksi tenaga kerja, pengembangan dan evaluasi
karyawan, pemberian kompensasi dan proteksi kepada pegawai.
2.2.2.5. Human Resources
Division
Human Resources
Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga
dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
2.2.2.6. Financial /
Accounting
Seorang financial
accountant (Akuntan Keuangan) adalah orang yang memiliki sikap dan bakat yang
baik terhadap perhitungan dan akuntansi. Mereka membuat data keuangan dan
laporan kepada manajemen, otoritas pajak, pemegang saham dan orang lain yang
terlibat dalam keuangan perusahaan. Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab
untuk menjaga kas, memeriksa rekening pengeluaran dan akun neraca dan membuat
penyesuaian tempat yang membutuhkan. Dia menganalisis rekening aliran kas dan
gaji lainnya yang penting dalam sistem keuangan. Bertanggung jawab untuk
meninjau hasil bersama dengan manajemen untuk menjamin aliran kas keungan berjalan
dengan baik dan lancar.
2.2.2.7. Project
Manajer
Seorang project manager mempunyai
tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal
yg teknis sifatnya. Bagaimana layaknya seorang project manager harus mempunyai
kemampuan membuat tim tetap solid, mampu memonitor dan mengontrol budget serta
mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.
Tanggung Jawab seorang Project Manager terdiri dari:
-
Proyek
Proyek harus selesai sesuai dengan
budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ketiga aspek itu harus dipenuhi
oleh seorang Project Manager.
-
Organisasi
Seorang Project Manager juga
mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi. Proyek yang ditangani harus
mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan
yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan wewenang yang
terbatas dari organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager juga
harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik bagi poyek tetapi terbaik
buat Organisasi.
-
Tim
Kerja
Seorang
Project Manager harus memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek jika
diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek yang mempunyai
prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah menyeimbangkan
antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan proyek.
2.2.2.8. Project Manajemen dan Administrasi
Project Administration adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan
dan penyimpanan segala jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari
proposal dan kontrak proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap
pertemuan formal maupun informal. Disamping dokumen, hal-hal yang berkaitan
dengan komunikasi antara anggota proyek dengan perusahaan dan vendors juga
harus dikelola oleh tim ini. Agar segalanya berjalan dengan lancar, biasanya
Project Administration sudah memiliki standar dokumen dan prosedur yang harus
diikuti oleh seluruh anggota proyek agar proses administrasi berjalan dengan
efektif dan secara efisien.
2.2.2.9. Internal Audit dan Quality Assurance
Quality Assurance terdiri dari tim yang mengawasi agar
pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin kualitasnya sesuai dengan standar mutu
yang ada (standar lokal perusahaan konsultan yang bersangkutan atau standar
internasional seperti ISO). Fokus dari tim Quality Assurance lebih pada
kualitas dari output-output yang dihasilkan oleh proyek ini, seperti laporan,
rekomendasi, desain, perangkat lunak, perangkat keras, dan lain sebagainya.
Tim inti proyek software house dapat dikategorikan menjadi
tiga bagian utama: Sistem Software, Software Developer dan Tester. Tim Sistem
Software merupakan kumpulan para ahli manajemen yang sangat menguasai ilmu
desain aplikasi software, Tim Software Developer
merupakan para ahli programmer pembuat sebuah aplikasi software, sedangkan tim
Tester merupakan para ahli untuk menguji layak tidaknya sebuah aplikasi
software dikembangka.
Divisi-divisi yang
mendukung kinerja perusahaan sebagai Tim Software warehouse diantaranya :
2.2.2.10. Division
System Software
2.2.2.10.1. System Analyst
Beberapa hal penting yang dilakukan oleh seorang sistem
analyst adalah sebagai berikut :
·
Bekerja dalam meneliti
sebuah masalah
·
Merencanakan solusi
terhadap masalah yang ada
·
Merekomendasikan software
dan sistem yang dibutuhkan
·
Mengkoordinir
pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
System analyst adalah penghubung antara vendor dan
profesional teknologi informasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk
mengembangkan analisi biaya, pertimbangan desain, dan implementasi timeline
yang telah ditetapkan.
Seorang system analyst memiliki beberapa kriteria yang harus
dijalankan, yaitu :
1. Merencanakan aliran sistem dari bawah ke atas.
2. Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan
mendokumentasikan kebutuhan yang nantinya akan digunakan untuk membuat
Bussiness Requirement Document.
3. Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
4. Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan
perangkat lunak.
5. Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti
menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
6. Melakukan pengujian sistem.
7. Mendeploy sistem yang teah selesai dibangun.
8. Mendokumentasikan kebutuhan atau berkontribusi dalam
pembuatan user manual.
9.
Kapanpun proses
pengembangan dilakukan, system analyst bertanggung jawab untuk merancang
komponen dan memberikan informasi tersebut kepada developer.
2.2.2.10.2. Design Analyst
Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi,
dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan infrastruktur;
antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan program khusus,
database, dan file yang akan dibutuhkan.
2.2.2.11. Division Software
Developer
2.2.2.11.1. Front-End
Bagian
ini adalah bagian di mana end user atau pengguna akhir akan berinteraksi
sepanjang waktu. Bagian ini pada dasarnya adalah bagain antarmuka pengguna
karena menyajikan elemen dari apa yang dimiliki perangkat lunak atau sistem
yang akan disajikan dan terlihat oleh pengguna.
Karena
bagian ini akan terus terlihat oleh pengguna akhir, pengembang front-end harus
mahir dalam desain web dan perangkat lunak pengeditan grafis seperti Photoshop.
Biasanya, kode yang digunakan pada tahap front-end termasuk
HTML, CSS, dan Javascript. Kode ini membantu pengembang membangun bagian yang
akan terlihat oleh pengguna akhir. Bagian-bagian ini termasuk menu, folder,
tombol dan tata letak layar. Pekerjaan umum yang akan berhubungan dengan
lapisan front-end ini adalah web designer atau
perancang web. Beberapa website ada
yang dibuat dengan hanya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi banyak
pula yang menggunakan back-end programming language.
2.2.2.11.2. Back-End
Ini
adalah bagian dari yang tidak disajikan langsung kepada pengguna akhir.
Umumnya, bagian ini terdiri dari database yang mengontrol perangkat lunak dan
tidak ditampilkan kepada pengguna akhir. Perubahan pada bagian ini akan
mempengaruhi tampilan dan fungsi keseluruhan dari perangkat lunak atau sistem.
Ini adalah bagian yang mendukung tindakan seperti pengguna akhir mengklik
tombol, meminta data atau informasi, atau mengeluarkan perintah untuk eksekusi.
Ini adalah bagian yang merespon aksi atau perintah dari pengguna akhir dan
menyerahkan informasi yang diperlukan.
Kode-kode
yang digunakan pada back-end diantaranya termasuk PHP,
Python, C ++ dan .Net. Juga akan ada kebutuhan untuk alat yang akan dapat
berkomunikasi dengan database. Tujuannya adalah untuk membantu
pengembang membuat aplikasi yang akan cepat dalam mencari dan menyajikan data.
Pekerjaan yang tersedia untuk pengembangan back-end adalah
programmer.
Pengembang back-end harus
bisa menangani hal-hal seperti keamanan basis data, manajemen konten, dan
struktur situs web. Kerja sama antara back-end developer dengan front-end
developer dapat menciptakan situs web yang lebih baik.
2.2.2.11.3. Implementer
Salah satu kendala yang umum dijumpai oleh para pengusaha yang ingin
melakukan investasi dalam pengadaan sistem di perusahaan mereka adalah tidak
adanya bimbingan yang memadai dari vendor pembuat sistem. Oleh sebab itu, jasa
tim implementor yang dapat diperbantukan di perusahaan apabila diperlukan.Tugas
dari anggota tim implementor ini adalah membantu mempercepat proses
implementasi sistem pada usaha, sekalipun usaha tersebut telah cukup lama
beroperasi.
Tugas Implementator :
·
Penataan sistem keuangan dengan
menggunakan fasilitas yang ada pada software developer secara lebih optimal.
·
Penanganan stok awal barang
persediaan.
·
Administrasi budget
2.2.2.12. Division Software Developer
2.2.2.12.1. Designer Tester
Adalah bagian yang bertanggung jawab
untuk mencoba sebuah Desing yang akan di pakai misalkan dalam sebuah system.
2.2.2.12.2. Software Tester
Software Tester merupakan salah satu
posisi yang menjadi ‘musuh’ para developer. Tugas utama dari seorang software
tester adalah melakukan pengecekan atau testing terhadap error atau bug di
dalam sebuah aplikasi atau program.
Dengan kata lain, keberhasilan
seorang software tester adalah kegagalan bagi developer, demikian juga
sebaliknya. Namun, pada dasarnya keberhasilan software tester ataupun
keberhasilan developer memiliki
tujuan yang sama, yaitu untuk membuat sebuah aplikasi atau software bebas dari bug (meskipun sebenarnya tidak
ada aplikasi yang bisa benar-benar bebas dari bug).
Banyak orang yang berpikir bahwa
tugas software tester adalah
tugas yang sangat mudah, namun pada kenyataannya tugas software tester adalah
tugas yang sulit dan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap keberhasilan
sebuah produk IT. Selain harus memiliki kesabaran dan ketelitian, seorang software tester juga dituntut
untuk proaktif dan memiliki kreatifitas imajinasi yang tinggi.
Berkutat dengan dokumen-dokumen
adalah hal yang biasa dan lumrah, karena tanpa dokumen, software tester tidak dapat
membuat test scenario yang
baik. Dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh software tester :
1. SRS (System Requirement Specification)
Merupakan dokumen yang menyediakan
panduan mengenai spesifikasi requirement sistem
yang diinginkan oleh client/user secara
lengkap terhadap suatu bagian/keseluruhan aplikasi.
2. SAD (Software Architecture Document)
Merupakan dokumen yang menggambarkan
desain arsitektur (flow
process) secara umum dari modul yang ada dalam sebuah sistem. SAD
memuat spesifikasi yang lebih rinci dari dokumen SRS.
Dari semua dokumen inilah sofware
tester kemudian akan mengetahui seperti apa sistem yang akan di testing.
Setelah mengetahui proses bisnis dari sistemnya, maka software tester harus
membuat test case yang
terdiri dari langkah-langkah pengetesan terhadap sistem yang dibagi-bagi
kedalam tiap modul/unit sistem.
2.2.3. Sistem Penggajian
Sistem pengajian adalah mengembangkan
sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan
memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran
gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka
prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan
hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
Sistem penggajian dan pengupahan
adalah jaringan prosedur yang terdiri dari sebagai berikut:
2.2.3.1. Prosedur pencatatan waktu
hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat
waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi
pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor
adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan
untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2.2.3.2. Prosedur pencatat waktu
kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang
produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan
yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika
misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu
hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam
tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai
sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang
diproduksi.
2.2.3.3.
Prosedur
pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah
membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar
pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengankatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan,
daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
2.2.3.4 Prosedur distribusi biaya
gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga
kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat
tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk
pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
2.2.3.5.
Prosedur
pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi
dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada
fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi
keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop
gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah
dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.
(Mulyadi, 2001:385).
Untuk mendistribusikan gaji dan upah, pertama dilakukan
penyusunan daftar gaji. Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai
jurnal gaji dan upah disusun dengan tiga metode yang terdiri dari:
2.2.3.5.1. Metode tangan (pen and ink)
Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat
dipisahkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Langkah
persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir dan waktu
kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar untuk menyusun
daftar gaji dan upah.
2. Langkah
penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan jam kerja
(biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah catatan waktu
hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar tarif dan
mengalikannya dengan lama kerja.
2.2.3.5.2. Posting
langsung (direct posting) dengan mesin atau payroll board
Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan
mesin penghitung khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink) berakibat adanya
penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama karyawan, nomor kartu
hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang ini maka dapat digunakan
dengan metode mesin atau payroll
board.
2.2.3.5.3. Metode
tanpa buku pembantu (ledgerless)
Dengan cara ini data gaji dan upah
langsung dapat dicatat kedalam cek gaji dan laporan gaji karyawan. Sedangkan
formulir-formulir lain diletakkan di bawah cek gaji, diberi karbon, sehingga
data dalam cek gaji akan tembus ke formulir lainnya. Agar tembusan yang dibuat
itu sesuai dengan yang diinginkan maka bentuk formulir-formulirnya dibuat
sedemikian rupa sehingga sekali menulis dapat diperoleh beberapa formulir.
(Zaki Baridwan, 2001:152).
2.3 Aspek Pemasaran
2.3.1 Spesifikasi Produk
Penentuan spesifikasi produk dapat dilihat dari kondisi pasar yang ada
dengan melakukan analisis aspek pemasaran yang lainnya.
Pengertian
pasar adalah kelompok pembeli potensial dari produk dan merk yang ada. Jadi ada
suatu kaitan erat antara pasar dengan produk yang ditawarkan penjual.
Oleh karena itu segmentasi pasar akan produk sangat diperlukan agar
produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pasarnya. Apabila produk yang
ditawarkan berbeda, pasar yang dituju juga berbeda. Dalam hal ini akan dibahas
mengenai aspek pemasaran dalam masalah pembedaan produk (product
differentiation).
Product
Differentiation ini merupakan dasar bagi penjual dalam menentukan motif-motif
pembelian selektif. Chamberlin telah mendefinisikan konsep tersebut dengan
mengatakan bahwa : “Kelompok barang itu berbeda jika terdapat faktor-faktor
penting yang dapat membedakan barang dari seorang penjual lainnya.
Faktor-faktor tersebut sangat penting karena dapat menimbulkan selera yang
berbeda-beda pada para pembeli”. Jadi barang-barang itu berbeda apabila
konsumen percaya bahwa barang-barang tersebut berbeda.
Ada barang-barang lain yang secara fisik tidak mudah dibedakan seperti
garam dan semen. Namun produk tersebut dapat pula dibuat berbeda dengan
memberikan bungku atau merk yang berbeda. Biasanya produk semacam ini hanya
dapat menghasilkan laba yang memuaskan bilamana permintaanya melebihi
penawaran.
Jadi strategi pemasarannya adalah mendorong permintaan pada batas-batas
penawaran tertentu. Karena pasar untuk barang seperti ini bersifat homogen maka
permintaan menjadi sulit ditingkatkan.
Oleh karena
itu perusahaan perlu menggunakan strategi lain. Dalam hal ini strategi yang
lebih baik dalam aspek pemasaran pada kasus spesifikasi produk dan product
differentiation misalnya membuat merk baru atau membuat kemasan baru.
2.3.2 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar
yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen.
Jadi perusahaan membagi pasarnya ke dalam
segmen-segmen pasar tertentu dimana tiap-tiap segmen tersebut memiliki sifat
homogen. Hal ini disebabkan karena dalam kenyataanya masih terdapat produk yang
memiliki sifat heterogen pada seluruh pasar atau produk tersebut hanya
diperlukan oleh kelompok pasar tertentu saja. Pada aspek pemasaran segmentasi
pasar, manajemen harus memiliki kriteria tertentu agar menempatkannya dalam
posisi yang lebih baik. Setiap kriteria yang dipakai harus dibuat
ukuran-ukurannya. Tingkat permintaan rata-rata untuk suatu merk harus berbeda
antara segmen yang satu dan lainnya. Begitu pula tingkat sensitivitas pembeli
terhadap kebijaksanaan promosi dan pemasaran perusahaan.
Selain itu media pengiklanan tertentu harus tersedia
sesuai dengan segmentasi pasar supaya segmen tersebut dapat dicapai secara
efisien. Pada akhirnya segmen harus cukup besar sehingga strategi dapat
diutamakan untuk peningkatan laba. Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun
aspek pemsaran segmentasi pasar adalah :
·
Demografi
Seperti umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin,
agama, kesukaan, pendidikan dan sebagainya.
·
Tingkat Penghasilan
·
Sosiologis
Seperti kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan
sebagainya
·
Psikologis/psikhografis
Seperti kepribadian, sikap, manfaat produk yang
diinginkan dan sebagainya.
Syarat-syarat mengadakan segmentasi. Segmen pasar yang
memiliki ciri khas ialah segmen yang belum terlayani maupun telah terlayani
namun belum maksimal.Terdapat 3 faktor dalam mendukung usaha segmentasi untuk
lebih efektif, diantaranya :
·
Measurability
Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat
pembeli. Sejauh mana sifat tersebut dapat dikukur. Misalkan untuk mengukur
jumlah pembeli mobil yang pembeliannya didorong oleh pertimbangan-pertimbangan
ekonomi ataukah status atau kualitas.
·
Accesibility
Tingkat dimana perusahaan iru secara efektif
memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. Misalkan
kegiatan periklanannya belum tentu sama antara segmen yang lama dengan segmen
yang baru.
·
Substaintiality
Tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup untuk
melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.
2.3.3 Analisa
Pasar
Analisa pasar merupakan langkah pertama dalam
merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar untuk menangkap peluang
dan mengembangkan usaha.
Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan pembaharuan dalam bentuk
pemasaran, keuntungan yang diperoleh jika membeli suatu produk seperti diskon
dalam situasi dan keadaan tertentu atau berupa hadiah langsung.
Analisis pasar dan pemasaran pada tingkat lanjut adalah dengan
melakukan analisa dan peramalan permintaan. Adapun hal yang perlu diperhatikan
adalah :
1.
Permintaan Pasar
Pada evaluasi kesempatan pemasaran, kebanyakan perusahaan
memilai dengan melihat permintaan pasar. Kemudian apa yang dimaksud dengan
permintaan pasar.
Kotler mengemukakan definisi permintaan pasar bagi suatu
produk adalah “volume total yang akan dibeli oleh kelompok
pembeli tertentu dalam lingkungan pemasran tertentu dan program pemasaran
tertentu pula”.
Melihat definisi tersebut kita dapat melihat bahwa permintaan
pasar itu bukanlah merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya
terdapat 8 unsur penting seperti :
·
Produk
·
Volume Total
·
Dibeli
·
Kelompok Pembeli
·
Daerah geografis
·
Periode Waktu
·
Lingkungan Pemasaran
·
Program Pemasaran
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Pasar
Menurut para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama
sebagai penentu dari permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah :
·
Harga produk
·
Harga produk lain
·
Penghasilan pembeli
·
Selera pembeli
Pada
faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya faktor penentu non-harga
seperti :
·
Usaha periklanan
·
Usaha penjualan dengan salesman
3.
Analisa Volume Penjualan dan Biaya
Pemasaran
Analisa volume penjualan pada aspek
pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan merupakan suatu studi mendalam
tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan rugi-laba perusahaan. Manajemen
perlu menganalisa volume penjualan total dan juga volume itu sendiri. Analisa tersebut
dapat didasarkan pada :
·
Product Line
·
Segmen pasar (teritorial, kelompok
pembeli, dan sebagainya)
Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan
penjualannya dengan sasaran perusahaan dan juga dengan penjualan industri.
Analisa volume penjualan sangat bermanfaat dalam
evaluasi dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan.
Selain analisa mengenai volume penjualan, manajer
dapat mengadakan analisa biaya pemasaran untuk menentukan Profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba)
daerah penjualannya, product line, maupun unit-unit pemasaran yang lain.
Analisa biaya pemasaran merupakan studi mendalam
tentang masalah biaya operasi dari laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk
berbagai pos biaya, perusahan dapat membuat sasaran yang dianggarkan dan kemudian
menganalisa variasi-variasi antara biaya yang dianggarkan (dibudgetkan) dengan
biaya sesungguhnya.
4.
Mengestimasikan Penjualan Potensial
Dalam melayani kebutuhan pasarnya,
perusahaan perlu memperkirakan penjualan potensialnya. Ini dibuat untuk
menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melayani atau mengisi
kebutuhan tersebut.
Hal ini penting dilakukan dalam aspek
pemasaran dalam pengelolaa usaha untuk meramalkan penjualan selanjutnya.
Penjualan potensial sendiri merupakan
tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Melihat definisi
tersebut, penjualan potensial dapat ditentukan berdasarkan 2 macam faktor yaitu
:
·
Penjualan Potensial
Industri
Tingkat penjualan maksimum yang dapat
dicapai oleh seluruh penjual barang atau jasa.
·
Penjualan Potensial
Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan.
5.
Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam
kewirausahaan ataupun pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap
perencanaan bisnis.
Manajer pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang
dimaksudkan untuk :
·
Menentukan kuota
·
Dipakai sebagai pedoman di dalam
pengembangan produk
·
Merencanakan promosi
·
Mengalokasikan tenaga kerja
Peramalan penjualan sebagai contoh aspek pemasaran ini
akan digunakan oleh beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu
terhadap proses persiapan.
Biasanya ramalan penjualan dibuat untuk jangka waktu
tertentu apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan
penjualan dibuat satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun.
Meskipun banyak perusahaan yang membuat ramalan
penjualan tahunan tetapi dapat pula dipecah menjadi ramalan bulanan atau
kuartalan. Biasanya ketepatan ramalan semakin berkurang apabila periode waktu
ramalannya semakin panjang dari waktu sekarang.
2.3.4
Analisis Promosi
Promosi merupakan ujung tombak
dari aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha. Promosi
merupakan upaya dari penjual untuk menawarkan produknya kepada pembeli atau
konsumen supaya konsumen berminat untuk melakukan pembelian.
Promosi merupakan bagian yang sangat vital dalam aspek
pemasaran dimana melalui promosi, penjual dapat memberikan informasi secara
luas mengenai produk, mempengaruhi dan melakukan langkah persuasif kepada
konsumen, dan juga dapat mendekatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan suatu info maupun tindakan mengajak
yang dilakukan satu arah dalam rangka memberikan pengarahan kepada seseorang
maupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu yang mengarah pada pertukaran
pada pemasaran.
Definisi lainnya menyebutkan bahwa promosi merupakan
segala hal terkait kegiatan pemasaran yang memiliki tujuan dalam mendukung
permintaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi adalah sebagai
berikut :
1.
Tujuan Promosi
Promosi memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga
dalam penyusunan strategi promosi dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien
mungkin. Berikut tujuan dari promosi :
·
Memberitahu konsumen tentang
penawaran produk
·
Mengingatkan kepada konsumen akan manfaat
dari produk yang kita tawarkan
·
Membujuk konsumen untuk melakukan
transaksi pembelian
·
Merubah perilaku konsumen
·
Mempertahankan merk produk
perusahaan di mata konsumen
2.
Bauran Promosi
Bauran promosi atau disebut dengan Promotional Mix dalam aspek pemasaran adalah kombinasi
strategi terbaik dari faktor yang terkait dengan periklanan, penjualan
langsung, dan berbagai alat untuk promosi yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak
menyebutkan secara jelas beberapa variable bauran
pemasaran selain periklanan dan personal
selling. Pada initnya variabel yang ada di dalam bauran promosi ada 4 yaitu :
·
Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi
dan promosi non privat mengenai ide, produk yang dibiayai oleh pihak bersponsor
tertentu.
Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut, Nickles
telah memasukkan beberapa pihak yang bisa menjadi sponsor : yaitu tidak hanya
perusahaan saja tetapi juga lembaga-lembaga non profit oriented seperti lembaga
pemerintahan, lembaga pendidikan dan sebagainya termasuk individu-individu.
Komunikasi
Pemasaran yang dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena
menggunakan media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, pos,
papan nama, sosial media (youtube, instagram, facebook, twitter, dll) dan
sebagainya.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat
memberikan umpan balik kepada sponsornya meskipun dalam tenggang waktu tertentu
atau tidak secepat personal selling.
Dalam kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam
pengelolaan usaha terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
-
Menentukan iklan yang harus disampaikan
kepada pasar yang dituju
-
Memilih media yang paling sesuai
·
Personal Selling
Terjadi interaksi secara langsung dengan adanya
pertemuan antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang terbentuk bersifat
individual dan dilakukan timbal balik. Keduanya dapat memberikan tanggapan
masing-masing dan dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Kegiatan pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi
di tempat pembeli saja tetapi juga dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
Sebagai contoh : Jika seorang pembeli memasuki toko
untuk membeli Televisi berwarna. Pada umumnya disambut lebh dahulu oleh
pelayan/tenaga penjualannya. Jika pelayan tersebut tidak terlalu sibuk maka ia
dapat mencurahkan perhatiannya kepada calon pembeli yang bersangkutan.
·
Publisitas
Publisitas pada bagian dari fungsi yang lebih luas,
disebut interaksi masyarakat dan merupakan berbagai tindakan untuk memrpoduksi
dan mempertahankan interaksi yang memberikan benefit antara organisasi dengan
masyarakat termasuk pemilik perusahaan, pekerja, organisasi pemerintahan,
penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.
Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan
masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun
produk atau jasa yang ditawarkan. Aktivitas hubungan masyarakat ini memiliki
peran penting dalam mendukung perusahaan dalam meraih target usahanya dan
mampu diatur untuk mengkondisikan iklim yang dapat memberikan efek positif
supaya dana yang diinvestasikan lebih menjamin.
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan
yang menguntungkan dengan masyarakat dengan membuat berita komersial dalam
media, kegiatan huma seperti ini disebut publisitas. Lain dengan periklanan,
komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita bukan iklan.
·
Promosi Penjualan
Aktivitas pada promosi penjualan antara lain :
peragaan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Bisanya
kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan promosi lain dan biayanya
relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan secara langsung.
Promosi dikatakan lebih fleksibel dikarenakan dapat
disesuaikan dengan biaya yang ada dan dilakukan dimanapun. Pada kampanye
promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu variabel tersebut atau
kombinasinya yang dikoordinir dengan strategi produk, harga dan distribusi.
Secara bersama-sama variabel tersebut mampu membentuk marketing mix yang
ditujukan untuk mencapai pasar.
2.4. Aspek Keuangan
2.4.1.
Komponen Biaya / Anggaran
Anggaran
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk
jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana
yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali
disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan
satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran
merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen
tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
2.4.1.1. Anggaran Produksi
Anggaran
produksi menurut Halim dan Supomo (1990:153) memuat tentang rencana unit yang
diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan
rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Biaya produksi adalah
sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu
barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan
kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit
diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur
komponen sebagai berikut:
1.
Bahan
baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.
Bahan-bahan
pembantu atau penolong
3.
Upah
tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4.
Penyusutan
peralatan produksi
5.
Uang
modal, sewa
6.
Biaya
penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.
Biaya
pemasaran seperti biaya iklan
8.
Pajak
2.4.1.2.
AnggaranBiaya Bahan Baku
Anggaran biaya
bahan baku menurut Munandar (2000:134) merupakan anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
bahan baku yang diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu (kapan)
bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.
2.4.1.3.
Anggaran Biaya SDM
Anggaran biaya
tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang
jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada
para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung
tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan
dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat
(departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
2.4.1.4. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran
biaya overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan
datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung,
jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak
langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaiykan dengan tempat
(departemen) dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.
2.4.2.
Estimasi Biaya / Satuan Biaya
Definisi perkiraan
biaya adalah seni
memperkirakan kemungkinan jumlah biaya
yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating
Society USA), berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya
mempunyai pengertian sebagai berikut :
Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan
mengadakan perkiraan atas hal hal yang akan terjadi selanjutnya Analisis biaya
yang berarti pengkajian
dan pembahasan biaya yang
pernah ada yang digunakan sebagai
informasi yang penting Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
1. Tersedianya data dan informasi
2. Teknik dan metode yang digunakan
3. Kecakapan dan pengalaman estimator
4. Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Estimasi
biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi.
Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk
mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan. Pada
umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar.
Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik pada
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik proyek (owner), estimasi
biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan yang dipakai untuk
menentukan besarnya investasi yang harus dilaksanakan.
2.4.2.1. Metode-metode Estimasi Biaya
Menurut Iman
Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal dipergunakan untuk mengetahui berapa
besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.
Beberapa metode estimasi biaya
menurut Soeharto (1997) adalah sebagai berikut :
1.
Metode
Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik
tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat, volume dan sebagainya.
2.
Memakai
daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitu dengan mencari angka
perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada
waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar. Juga pemakaian data dari manual,
hand book, katalog, dan penerbitan berkala, amat membantu dalam memperkirakan
biaya proyek.
3.
Metode
menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitu dengan cara
menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut fungsinya.
4.
Metode
faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka korelasi diantara
harga peralatan utama dengan komponen-komponen yang terkait.
5.
Quantity
take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas
komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi, dan perencanaan.
6.
Metode
harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkan harga satuan,
dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume total pekerjaan belum dapat
ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter
kubik) telah dapat dihitung.
7.
Memakai
data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metode yang memakai masukan
dari proyek yang sedang ditangani, sehingga angka-angka yang diperoleh
mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Biasanya
suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang kurang terperinci dan
selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai berikut :
a.
Estimasi
pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya pendekatan
kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian pembiayaan.
b.
Estimasi
terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga
satuan pekerjaan.
c.
Estimasi
definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung untuk
suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi kesalahan.
2.4.2.2. Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya
Dengan
pendeknya waktu yang dimiliki oleh para quantity surveyor di dalam melaksanakan
estimasi biaya, maka akan mungkin muncul hambatan- hambatan di dalam estimasi
tersebut. Victor G. Hajek (1994) menyampaikan beberapa hambatan yang mungkin
muncul dalam pelaksanaan estimasi, yaitu :
1.
Adanya
hal-hal yang terlewatkan. Apakah ada unsur biaya penting yang terlupakan,
misalnya apakah telah direncanakan adanya pemeriksaan dan apakah taksiran telah
memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan, dan lain-lain bagi upaya demikian.
2.
Rincian
pekerjaan yang tak memadai. Apakah struktur rincian pekerjaan yang sedang
digunakan telah memperhatikan secara cukup segenap sub sistem serta upaya yang
diperlukan bagi proyek tersebut.
3.
Salah
tafsir tentang fungsi atau data proyek. Tepatkah penafsiran kerumitan disain
tersebut, salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
4.
Penggunaan
teknik penaksiran yang salah. Bagi disain yang dipermasalahkan harus diterapkan
teknik penaksiran yang benar, misalnya penggunaan statistik biaya yang
diperoleh dari jalan produksi suatu sub sistem yang serupa bagi suatu alat
prototipe yang memerlukan pekerjaan perekayasaan dan/atau pengembangan pasti
akan menghasilkan taksiran yang sangat terlampau rendah.
5.
Kegagalan
mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biaya utama. Telah
ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20 persen dari sub
sistem-subsistem akan menyebabkan 80 persen biaya total. Dengan demikian para
quantity surveyor seyogyanya memusatkan waktu serta upayanya pada subsistem-
subsistem serta golongan-golongan upaya biaya tinggi guna meningkatkan peluang
mereka memperoleh taksiran biaya yang tepat.
2.4.3.
Penyusunan Anggaran / Investasi Perusahaan
Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan
penerimaan/hak dan juga pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang.
2.4.3.1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran
Unsur-unsur
Budgeting/Anggaran Rencana,
penentuan terlebih dahulu tentang berbagai aktivitas yang akan dilakukan di waktu yang
akan datang. Rencana
tersebut memiliki
spesifikasi- spesifikasi tertentu, seperti;
1.
disusun
secara sistematis,
2.
mencakup seluruh
kegiatan perusahaan, dan
dinyatakan dalam satuan moneter/uang Meliputi seluruh kegiatan
perusahaan :
·
Fungsi
produksi
·
Fungsi
pemasaran
·
Fungsi
pembelanjaan/keuangan
·
Fungsi
personalia
·
Fungsi
administrasi
2.4.3.2.
Macam Budget/Anggaran (Berdasarkan Periode Penyusunannya) :
1.
Budget Taktis
2.
Budget Strategis
3.
Budget Harian
4.
Budget Tahunan
5.
Budget Mingguan
6.
Budget Bulanan
2.4.4.
CashFlow Perusahaan
Cash
Flow adalah arus kas dari sebuah perusahaan, instansi atau badan usaha lainnya.
Cash Flow terdiri dari 2 kategori, yaitu:
• Cash
in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang,
hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri
dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
• Cash out flow, pada bagian ini
berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara
lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan
2.4.5.
Time Value of Money dan Tingkat Suku Bunga
2.4.5.1.
Time Value of Money
Time Value of
Money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu
konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada
nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan
nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun
nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat
pengembalian, maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah
keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan
uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat
ini akan lebih bernilai atau lebih
tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal
sebaliknya akan berlaku apabila kita harus membayar atau mengeluarkan uang.
Banyak para mahasiswa yang “mempraktekkan“ hal ini. Mereka cenderung untuk
membayar SPP mereka pada hari – hari terakhir batas pembayaran. Kalau jumlah
yang dibayar sama besarnya,
Mengapa harus membayar lebih awal, kalau upaya untuk
membayar sama saja ? Hal tersebut sangat
mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak
faktor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga,
kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
2.4.5.1.1. Manfaat Time Value
Of Money
Manfaat
time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek
tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai
suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama
sampai tahun berikutnya.
Maka
sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua,
sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa
kini dan akan datang
2.4.5.1.2. Kterbatasan
Time Value Of Money
Keterbatasannya
yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat
bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of
money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
2.4.5.1.3. Metode-metode yang Digunakan
·
FUTURE VALUE (nilai
yang akan datang)
Adalah nilai uang dimasa yang akan datang
dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka
waktu tertentu.untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini
6/05/07
6/05/08
Po ————————————>
FV
Rp 1.000.000
?
Keterangan :
FV
: Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i
: Tingkat suku bunga
n
: Jangka waktu
atau rumus tersebut dapat
disederhanakan dengan melihat tabel:
·
Present Value(nilai sekarang)
Adalah
nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang
dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap periode. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini.
2.4.5.2.
Tingkat Suku Bunga
2.4.5.2.1.
Definisi Menurut Tokoh
Menurut Sukirno (1994:377),
Pembayaran atas
modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Bunga yang dinyatakan
sebagai persentase dari modal dinamakan tingkat suku bunga. Berarti tingkat
bunga adalah persentase pembayaran modal yang dipinjam dari lain pihak.
Menurut
Boediono (1985:75)
:
Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang
untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa
juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran
antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti.
2.4.5.2.2.
Definisi Umum
Tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal
yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh
penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang
menanamkan dananya pada saham.
Menurut teori klasik, bunga adalah bagian dari
penggunaan dana yang tersedia untuk dipinjamkan (Loanable Fund). Harga ini
terjadi di pasar dana investasi, ini terjadi dimana pada periode waktu tertentu
anggota masyarakat memilki kelebihan dari pendapatan kemudian menabung
kelebihan pendapatannya.
Terdapat dua pandangan berbeda mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat suku bunga (Sukirno, 1994:33) :
a.
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik,
tingkat bunga dipengaruhi oleh permintaan atas tabungan oleh para investor dan
penawaran tabungan oleh rumah tangga.
b.
Menurut pandangan Keynes, tingkat bunga
dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar dan preferensi liquiditas atau
permintaan uang. Preferensi liquiditas adalah permintaan terhadap uang seluruh
masyarakat dalam perekonomian.
Dalam hubungannya dengan
permintaan uang, tingkat bunga bisa dibedakan menjadi dua yaitu tingkat bunga
dalam negeri dan tingkat bunga luar negeri. Perbedaaan tingkat bunga
diantaranya disebabkan beberapa faktor Yaitu : (Sukirno, 2000:385)
a.
Perbedaan resiko, pinjaman pemerintah
membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari pada tingkat bunga pinjaman
swasta karena resikonya lebih kecil.
b.
Jangka waktu pinjaman, semakin lama waktu
pinjaman semakin besar tingkat bunga.
c.
Biaya administrasi pinjaman, pinjaman yang
lebih sedikit jumlahnya akan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi.
Jika tingkat suku
bunga dalam negeri naik, maka permintaan uang akan meningkat. Lain halnya
dengan permintaan uang kuasi. Hubungan antara suku bunga dalam negeri dengan
jumlah uang kuasi adalah positif Menurut penelitian Boorman (dalam Azis,
2002:24),. Jika suku bunga domestik naik maka jumlah uang kuasi akan meningkat
apabila faktor lain tetap (Cateris Paribus).
Hal ini disebabkan
karena masyarakat lebih cenderung menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah
tabungan maupun deposito baik rupiah dan valuta asing akan bertambah.
Sebaliknya, jika tingkat suku bunga domestik turun masyarakat cenderung lebih
suka menyimpan uang tunai, ini berarti jumlah uang kuasi akan menurun.
Menurut
teori Preferensi likuiditas (Mankiw, 2003:265):
Tingkat
bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan permintan dan penawaran untuk aset
perekonomian yang palin likuid (uang). Tingkat bunga salah satu determinan dari
beberapa banyak uang yang ingin dipegang orang.
2.4.6.
Kriteria Investasi
2.4.6.1.
Pengertian Investasi
Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, Investasi
adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber
(dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan
barang modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari
definisi ini investasi dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan untuk :
1.
Penarikan
sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.
2.
Barang
modal itu akan dihasilkan produk baru.
Menurut Kamaruddin
Ahmad, Pengertian Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan
untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana
tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana.
Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya
dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.
Salim HS dan Budi
Sutrisno mengemukakan pengertian investasi, Investasi ialah penanaman modal
yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam
berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Pengertian Investasi
dalam Ensiklopedia Indonesia, Investasi yaitu penanaman modal atau penanaman
uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin,
bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal
ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus
diganti.
Hakikat investasi
dalam definisi ini adalah penanaman modal yang dipergunakan untuk proses
produksi. Dalam hal ini investasi yang ditanamkan hanya digunakan untuk proses
produksi saja. kegiatan investasi dalam realitanya tidak hanya dipergunakan
untuk proses produksi, tetapi juga pada kegiatan untuk membangun berbagai
sarana dan prasarana yang dapat menunjung kegiatan investasi.
Selanjutnya Kamarauddin memberikan pengertian
investasi dalam tiga artian, yaitu :
1.
Investasi
yaitu suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau suarat penyertaan
lainnya.
2.
Investasi
merupaan suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal.
3.
Investasi
adalah pemanfaatan dana yang tersedian untuk dipergunakan dalam produksi dengan
pendapatan di masa yang akan datang.
Dalam definisi
ini, investasi dikonstruksikan sebagai tindakan membeli saham, obligasi dan
barang-barang modal. Hal ini erat kaitannya dengan pembelian saham pada pasal
modal, padahal penanaman investasi tidak hanya dipasar modal saja, tetapi juga
diberbagai bidang lainnya seperti di bidang pariwisata, pertambangan minyak dan
gas bumi, pertanian, kehutanan dan lain sebagainya.
Isilah Investasi
sendiri berasal dari kata investire yang berarti memakai atau menggunakan.
Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan
hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai dengan yang
diperjanjikan.
2.4.6.2.
Macam-macam Kriteria Investasi
Berbicara mengenai
macam macam investasi, Investasi sendiri dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
investasi asing dan investasi domestik. Investasi Asing adalah investasi yang
bersumber dari pembiayaan luar negeri, sedangkan Investasi Domestik ialah
investasi yang bersumber dari pembiayaan dalam negeri. Investasi pada umumnya
digunakan untuk pengembangan usaha yang terbuka dan tujuan investasi tersebut
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
a. IRR
Internal Rate Return adalah tingkat
bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present
value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat
bunga yang menyebabkan Net Present Value (NPV) sama dengan nol (0). Gittinger
(1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan internal
tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan
persen.
b. Payback
Peiod
Payback Period atau tingkat pengembalian investasi
adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan
untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu
dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang
kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain.
2.4.7.
Pencatatan Keuangan Sederhana
Pencatatan Keuangan merupakan hasil akhir dari suatu
proses pencatatan, yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.4.7.1.
Tujuan Pencatatan Keuangan
a. Mengetahui
kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
·
Berapa uang yang kita punya saat ini dari bisnis
·
Untung atau rugi usaha ini, berapa nilai
untung/ruginya.
b. Mencegah
Bisnis Mati
·
Dengan mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa
melakukan pencegahan sedini mungkin.
·
Mengetahui posisi uang kas-nya sudah minim. jadi,
misalnya ; tidak tambah beli stock jualan dulu.
·
Banyak bisnis mati bukan karena tidak ada penjualan
tapi tidak ada uang kas, untuk beli bahan baku dsb.
c. Sebagai
bahan/dasar dokumen untuk :
·
Melakukan proses akuntansi
·
Jika nanti suatu saat, sudah memiliki sumber daya (uang
dan personal) untuk melakukan pembukuan akuntansi, maka sudah tersedia
dokumennya untuk di pindahkan ke pembukuan yang benar dan betul sesuai kaidah
akuntansi. Untuk kepentingan perhitungaan pajak-pajak yang dibayarkan sesuai
karena ada dokumennya.
·
Dokumen pendukung untuk mengajukan dana kredit Jika
mengajukan kredit maka, maka dokumen keuangannya sudah siap atau tinggal
di improve sedikit lagi.
Laporan Keuangan merupakan hasil dari suatu kombinasi sifat berbagai data,
yaitu:
1. Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting
convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal judgment)
2.4.7.2.
Bentuk Pencatatan Keuangan
1.
Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan
yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup
buku, yang terdiri dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
2.
Laporan
Rugi Laba
Laporan yang
menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit usaha dalam periode
tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan atau Penghasilan
2.4.7.3.
Hubungan Neraca dan Pencatatan RugiLaba
1.
Neraca
Neraca
penting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan
dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya
terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal
tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai
pasiva.
Seiring
waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau
cadangan kas menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. Nilai perusahaan
bisa saja bertambah atau berkurang karenaperusahaan mengalami keuntungan atau
kerugian.
2.
Laporan
Rugi Laba
Berdasarkan
catatan aliran kas tersebut, dapat membuat laporan rugi laba. Laporan rugi laba
ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah
usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin mengalami kerugian. Perlu
diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari laporan
keuangan ini.
Untuk pembukuan
sederhana dapat digunakan metode garis lurus.
Asumsi metode ini: menganggap
sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah
pembagian antara harga pembeliannya dengan masa pakainya.
Bila hasilnya
ternyata rugi, dapat mengevaluasi peyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat
memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi atau malah harus
menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
2.4.7.4.
Metode dan Teknik Analisa
1.
Analisa
perbandingan Laporan Keuangan
2.
Trend
atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan
3.
Analisa
sumber dan penggunaan modal
4.
Analisa
sumber dan penggunaan kas
5.
Analisa
Ratio
6.
Analisa
break even
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Regulasi dan Prosedur Pendirian CV
3.1.1 Pembuatan Akta Dan Pendirian CV
Akta
ini dibuat dan ditanda tangani oleh notaris dengan menyerahkan hal-hal seperti
yang terlampir dibawah ini
3.1.1.1
Fotokopi KTP Direktur/CEO dan Persero Pasif (Komisaris)
Gambar
3.1 fotokopi KTP CEO
Gambar
3.2 fotokopi KTP komisaris
3.1.1.2 Fotokopi NPWP Direktur/CEO dan
Persero Pasif (Komisaris)
Gambar
3.3 Fotokopi NPWP CEO
Gambar
3.4 fotokopi NPWP Komisaris
3.1.1.3 Nama CV
Nama CV (COMMANDITAIRE
VENNOOTSCHAP) yang akan dibuat bernama “CV SOFTWARE SEJAHTERA”
3.1.1.4
Penjelasan Mengenai Bidang Usaha
Perusahaan
yang kami buat memiliki tujuan untuk mempermudah pada masyarakat yang mancari
sebuah perusahaan software house untuk membuatkan apalikasi yang mereka
inginkan dengan kualitas terbaik dan harga yang relative tergantung dari
kopleksitas permintaan dari client. Kami menginginkan perkembangan ekonomi
Indonesia dapat maju melalui Ide produk-produk yang ditawarkan client dapat
terealisasikan dengan baik.
3.1.1.5 Foto Direktur ukuran 3x4 latar
belakang merah
Gambar 3.5 Foto direktur 3x4
3.1.1.6 Akta Pendirian CV
Gambar 3.6 akta pendirian cv yang sudah
jadi
3.1.2 Pembuatan Surat Keterangan
Domisili Perusahaan
Surat ini diajukan ke
kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan
persyaratan seperti terlampir dibawah ini
3.1.2.1 Pengisian formulir pengajuan
SKDP
Mengisi formulir yang disediakan dan Melampirkan
legalitas perusahaan seperti dibawah ini
SURAT KETERANGAN
DOMISILI PERUSAHAAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini mengajukan permohonan Surat Keterangan Domisili
Perusahaan, dengan data sebagai berikut :
I. Identitas Pemohon
1.
|
NIK
|
:317022905980007
|
2.
|
Nama
|
:MUH
ACHZA ANAZIAT ELFREDA
|
3.
|
Tempat/Tanggal Lahir
|
:Jakarta,
29 Mei 1998
|
4.
|
Jenis Kelamin
|
:Laki-laki
|
5.
|
Agama
|
:Islam
|
6.
|
Alamat
|
:JL
DUYUNG RAYA NO 1 Kel Jati Kec pulogadung Jakarta timur
|
7.
|
Telepon
|
:4706643
|
8.
|
Passport
|
:B74526
|
9.
|
Kewarganegaraan
|
:INDONESIA
|
II. Identitas Perusahaan
1.
|
NPWP Perusahaan
|
:31.460.572.6-067.000
|
2.
|
Nama Perusahaan
|
:Software
Sejahtera
|
3.
|
Alamat
|
:Graha
Anugrah Lt 6 Jl raya pasar minggu 17A pancoran Jakarta Selatan DKI Jakarta
12780
|
|
|
|
4.
|
Telepon / Fax
|
:4706643
|
5.
|
Email
|
:softwaresejahtera@gmail.com
|
6.
|
Klasifikasi Usaha
|
: Pembuatan software
|
7.
|
Jumlah Karyawan
|
:90
|
8.
|
Status Kantor
|
:Sewa
|
9.
|
Status Kepemilikan
|
:
|
10.
|
Titik Koordinat
|
:
|
III. Legalitas Perusahaan
A.
|
Akta Pendirian
|
:
|
|
Nama Notaris
|
:Zaen
Akbar Ramadaniel
|
|
Nomor & Tgl Akta
|
:08/
12 Desember 2018
|
|
Nomor & Tgl SK
|
:
08/ 12 Desember 2018
|
|
Pengesahan
|
|
B.
|
Akta Perubahan
|
:
|
|
Nama Notaris
|
:
Zaen Akbar Ramadaniel
|
|
Nomor & Tgl Akta
|
:
|
|
Nomor & Tgl SK
Pengesahan :
|
Permohonan ini diajukan dilampiri dengan dokumen
persyaratan yang berlaku serta surat pernyataan keabsahan dan kebenaran
dokumen.
Demikian surat permohonan ini kami buat dengan sebenarnya, apabila
dikemudian hari ternyata informasi yang disampaikan tidak benar, maka kami
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Jakarta,15
Desember 2018
( Muh Achza Anaziat Elfreda )
SURAT PERNYATAAN TEMPAT
KEDUDUKAN / DOMISILI USAHA/ BADAN USAHA
Yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Muh Achza anaziat Elfreda
NIK : 3175022905980007
Alamat :
JL
Duyung raya no 1 RT 11 RW 08 Kel Jati Kec Pulogadung Jakarta timur
Jabatan : CEO
Dengan ini menyatakan
dengan sesungguhnya bahwa:
1.Nama Badan Usaha/
badan Usaha: Software Sejahtera
NPWP Badan Usaha: 31.460.572.6-067.000
Berkedudukan dan melakukan aktivitas usaha di
Nama gedung/ bangunan: Graha anugrah
Alamat:
Graha Anugrah Lt 6 Jl raya pasar minggu 17A pancoran Jakarta Selatan DKI
Jakarta 12780
2.Apabila di
kemudian hari diketahui surat pernyataan ini dibuat dengan tidak sebenarnya dan
apabila terjadi penyalah gunaan terkait layanan perizinan dan non perizinan
yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta, maka saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dokumen yang telah terbit dapat dibatalkan
atau batal demi hukum.
Demikian
pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak
manapun, dan untuk digunakan sebagai kelengkapan pengurusan perizinan dan non
perzinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
DKI Jakarta
Jakarta,
Pemohon,
Materai Rp. 6.000,-
Cap Perusahaan
(Muh
Achza Anaziat Elfreda)
*) Coret yang tidak perlu
3.1.2.2 Fotokopi kontrak/sewa tempat
usaha
Gambar
3.7 contoh surat perjanjian sewa kantor
3.1.3 Pembuatan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP)
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan
usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili
perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat
keterangan terdaftar sebagai wajib pajak dengan persyaratan seperti dibawah ini
:
3.1.3.1 Pengisian formulir pengajuan
NPWP
Mengisi
formulir pengajuan NPWP dengan format seperti dibawah ini
Gambar3.8 formulir NPWP
3.1.3.2 Melampirkan legalitas perusahaan
(Akta Pendirian dan SKDP)
Melampirkan akta pendirian cv serta surat
keterangan domisili perusahaan yang sudah didapatkan melalui langkah-langkah
yang telah terlampir sebelumnya.
Gambar 3.9 contoh SKDP yang sudah
selesai
3.1.3.3 Menyerahkan Fotokopi KTP, NPWP
& KK Direktur
Gambar 3.10 NPWP yang telah jadi
3.2
Struktur Organisasi
Bentuk Strukture
Organisasi dari Perusaan Sooftware House Yang Dibuat :
3.3
Aspek Pemasaran
3.3.1
Spesifikasi Produk
Perusahaan ini bergerak dibidang jasa untuk pembuatan
perangkat lunak terutama system informasi untuk keperluan bisnis dan industri
Jasa utama : pembuatan system
informasi, pengembangan system informasi
Jasa tambahan : maintenance
system informasi
Layanan pendukung : consultant
IT, IT solution
3.3.2 Segmentasi Produk
·
Geografis,
perusahaan ini berlokasi di Indonesia, Jakarta Selatan
·
Demografis,
produk merupakan solusi berbasis IT
·
Psikografik,
ditujukan untuk keperluan industry dan bisnis
3.3.3 Analisis Situasi Pasar
Analisis dijabarkan dengan
diagram matrik TOWS :
Diagram Matrik TOWS
|
Strength
·
Memiliki tenaga kerja yang cukup banyak dan kompeten
·
Memiliki menejemen yang baik
·
Memiliki pelayanan yang cukup baik
·
Memiliki harga sedang dengan kwalitas baik
|
Weakness
·
Kurang portofolio
·
Banyak perusahaan serupa
·
Belum memiliki produk perangkat lunak yang menonjol di banding
kompetitor
|
Opportunity
·
Banyak permintaan dari bidang industri dan bisnis
·
Transisi teknologi
·
Muncul banyak startup di bidang digital
|
·
Memanfaatkan peluang dengan pemasaran
·
Menejemen proyek agar bisa memaksimalkan jumlah proyek yang di
kerjakan
|
·
Buat produk untuk kebutuhan industri dan bisnis dengan menganalisis
kebutuhan secara umum
|
Threat
·
Produk perangkat lunak kompetitor yang lebih baik dengan harga yang
relatif sama
|
·
Tingkatkan pelayanan agar memiliki pelanggan yang loyal
|
·
Optimalkan strategi pemasaran
|
3.3.4 Strategi Promosi
Direct Selling
·
Menggunakan
portofolio sebagai materi promosi
·
Menampilkan
layanan jasa
·
Keunggulan
dalam pelayanan
·
Kecepatan
dalam pengembangan
·
Kwalitas
hasil perangkat lunak
·
Harga
yang relatif sedang
·
Menggunakan
proposal untuk melakukan penawaran
Media Promosi Elektronik
·
Website
resmi
·
Iklan
di internet
3.4
Aspek Keuangan
3.4.1 Komponen biaya / anggran
·
Pengeluaran Tetap
a.
Sewa
Tempat : Rp.
120.000.000 /tahun
b.
Listrik : Rp. 12.000.000 /bulan
c.
Air : Rp.
4.000.000 /bulan
d.
Telepon : Rp. 5.000.000 /Tahun
e.
Gaji
dan Upah Karyawan : Rp. 551.000.000
3.4.2 Estimasi Biaya
·
Standar biaya SDM
a.
CEO :
Rp. 17.000.000 /bulan
b.
Project
Manager : Rp. 12.000.000 /bulan
c.
Marketing
Manager : Rp. 10.000.000 /bulan
d.
HRD
Manager : Rp. 11.000.000 /bulan
e.
Accounting
Manager : Rp. 10.000.000 /bulan
f.
Prof.
Manager & Admin : Rp. 8.000.000 /bulan
g.
Internal
Audit : Rp. 8.000.000 /bulan
h.
Sustem
Analis : Rp. 7.500.000 /bulan
i.
Design
Analis : Rp. 7.000.000 /bulan
j.
Front
End Dev :
Rp. 7.000.000 /bulan
k.
Backend
Dev : Rp. 7.000.000 /bulan
l.
Implementer : Rp. 5.000.000 /bulan
m.
Marketing : Rp. 6.000.000 /bulan
n.
HRD :
Rp. 7.000.000 /bulan
o.
Accounting : Rp. 6.000.000 /bulan
p.
Designer
Tester : Rp. 5.000.000 /bulan
q.
Software
Tester : Rp. 5.000.000 /bulan
·
Standar Biaya Peralatan
a.
5
Unit Leptop :
Rp. 10.000.000 / unit
b.
45
Unit Pc :
Rp. 9.500.000 / unit
c.
90
Meja Kantor :
Rp. 1.500.000 / unit
d.
90
Kursi Kerja : Rp. 500.000 / unit
e.
6
Filling Cabinet :
Rp. 2.500.000 / unit
f.
ATK :
Rp. 5.000.000 / bulan
g.
8
Unit AC 1 PK :
Rp. 5.000.000 / unit
h.
7
Unit AC 2 PK :
Rp. 11.000.000 / unit
i.
13
Unit Telepon :
Rp. 200.000 / unit
j.
8
Unit Printer :
Rp. 4.000.000 / unit
k.
2
Unit Mesin FC :
Rp. 20.000.000 / unit
l.
1
Unit Kulkas :
Rp. 16.100.000 / unit
·
Standar Biaya Perangkat Lunak (Perangkat Lunak
Berbayar)
a.
Aplikasi
Design Grafis :
Rp. 6.650.000
b.
Aplikasi
Perkantoran :
Rp. 800.000
c.
Aplikasi
Perancangan & Pengolahan DB :
Rp. 2.500.000
d.
Aplikasi
Pemodelan :
Rp. 3.000.000
3.4.3 Penyusunan Anggaran /
Investasi
·
Menjual
PC lama :
Rp. 5.000.000 / pc
·
Menjual
mesin fc lama :
Rp. 14.000.000 / pc
·
Menjual
printer lama :
Rp. 2.00.000 / printer
3.4.4 Penyusunan Cash Flow
Perusahaan
CV Software Sejahtera
Laporan Cash Flow
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2018
(Dalam Rupiah)
Arus Kas Dari Kegiatan Operasional
|
Kas Dari Pelanggan
Dikurangi
Kas
Untuk Memberi Keperlusn + ATK
Kas
Untuk Bayar Listrik, Air, Telepon
Kas
Untuk Bayar Sewa Tempat
Kas
Untuk Bayar Biaya Gaji Pegawai
Kas
Untuk Hutang Usaha
Kas
Untuk Biaya Pajak
Aliran Kas Bersih Kegiatan Operasional
|
(Rp. 60.000.000)
(Rp. 252.000.000)
(Rp. 120.000.000)
(Rp.
6.612.000.000)
(Rp. 316.250.000)
(Rp.
5.000.000.000)
|
Rp.60.000.000.000
(Rp.12.360.250.000)
|
Rp.47.639.750.000
|
Arus Kas Dari Kegiatan Investasi
|
Kas
Masuk Dari Penjual
Kas
Keluar Memberi Peralatan
Aliran Kas Bersih Kegiatan Investasi
|
Rp.100.000.000
(Rp.195.000.000)
|
|
(Rp.
95.000.000)
|
Arus Kas Dari Kegiatan Keuangan
|
Kas
Dari Penjualan Saham
Dikurangi
Kas
Untuk Bayar Dividen
Kas
Untuk Bayar Utang Obligasi
Aliran
Kas Masuk Neto Dari Kegiatan Keuangan
|
(Rp. 45.000.000)
(Rp.125.000.000)
|
Rp.250.000.000
|
Rp.
80.000.000s
|
Kenaikan Kas
Saldo Kas Awal Tahun
Saldo Kas Akhir Tahun
|
|
|
Rp.47.250.000.000
Rp.
2.000.000.000
Rp.49.624.750.000
|
3.4.5 Time Value Of Money
& Tingkat Suku Bunga
·
TVOM (Dalam 5 Tahun Mendatang)
Ø
Menyimpan
uang perusahaan di bank sebesar 2 Miliar diawal tahun 2018 dengan bunga bank 5
% pertahun. Dengan jangka waktu deposito selama 5 tahun.
Tahun
|
Saldo Awal
|
Perolehan Bungan 5%
|
Saldo Akhir
|
2018
2019
2020
2021
2022
|
Rp. 2.000.000.000
Rp. 2.100.000.000
Rp. 2.205.000.000
Rp. 2.315.000.000
Rp. 2.430.750.000
|
5%
x Rp. 2.000.000.000
=
Rp. 100.000.000
5%
x Rp. 2.100.000.000
=
Rp. 105.000.000
5%
x Rp. 2.205.000.000
=
Rp. 110.250.000
5%
x Rp. 2.315.000.000
=
Rp. 115.750.000
5%
x Rp. 2.430.750.000
=
Rp. 121.537.500
|
Rp. 2.100.000.000
Rp. 2.205.000.000
Rp. 2.315.000.000
Rp. 2.430.750.000
Rp. 2.552.287.500
|
·
Tingkat Suku Bunga
Bunga
Pinjaman / Kredit Saldo Pinjaman = Rp.
300.000.000
Suku Bunga Pinjaman / Kredit Tahun 2018
|
Bulan
|
Angsuran Pokok
|
Angsuran Bunga 10%
|
Total
Angsuran
|
Januari
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
300.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 25.000.000
|
Rp.
27.500.000
|
Februari
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
275.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.2.291.666,667
|
Rp.
27.291.666,67
|
Maret
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
250.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.2.083.337,373
|
Rp.
27.083.333,33
|
April
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
225.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 1.875.000
|
Rp.
26.875.000
|
Mei
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
200.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.1.666.666.667
|
Rp.
26.666.666,67
|
Juni
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.175.000.000
x 10% x (30/360) = Rp.1.458.333,333
|
Rp.
26.458.333,33
|
Juli
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
150.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 1.250.000
|
Rp.
26.250.000
|
Agustus
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
125.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.1.041.666.667
|
Rp.
26.041.666,67
|
September
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
100.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 833.333,333
|
Rp.
25.833.333,33
|
Oktober
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
75.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 625.000
|
Rp.
25.625.000
|
November
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
50.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.416.666,667
|
Rp.
25.416.66,67
|
Desember
|
Rp.
25.000.000
|
Rp.
25.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 208.333,333
|
Rp.
25.208.333,33
|
3.4.6
Pencatatan Keuangan Sederhana
CV SOFTWARE SEJAHTERA
|
LAPORAN KAS UMUM
|
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2018
|
(Dalam rupiah)
|
|
|
|
|
Uraian
|
Penerimaan (Debit)
|
Pengeluaran (Kredit)
|
Saldo
|
Saldo Awal Tahun 2018
|
|
|
Rp 2,000,000,000.00
|
Bayar Telepon + Wifi
|
|
Rp 60,000,000.00
|
|
Bayar Listrik
|
|
Rp 144,000,000.00
|
|
Bayar Air
|
|
Rp 48,000,000.00
|
|
Bayar Sewa Tempat
|
|
Rp 120,000,000.00
|
|
Bayar Gaji Karyawan
|
|
Rp 6,612,000,000.00
|
|
Bayar Hutang Usaha
|
|
Rp 316,000,000.00
|
|
Beli Printer Baru
|
|
Rp 22,200,000.00
|
|
Beli Mesin Fotocopy Baru
|
|
Rp 20,800,000.00
|
|
Beli PC Baru
|
|
Rp 152,000,000.00
|
|
Bayar Biaya Dividen
|
|
Rp 45,000,000.00
|
|
Bayar Utang Obligasi
|
|
Rp 125,000,000.00
|
|
Kegiatan Investasi
|
|
Rp 95,000,000.00
|
|
Keperluan ATK
|
|
Rp 60,000,000.00
|
|
|
|
|
|
Total Kredit
|
|
Rp 7,820,000,000.00
|
|
|
|
|
-Rp
5,820,000,000.00
|
Penjualan 3 Unit Printer Lama
|
Rp 6,000,000.00
|
|
|
Penjualan 1 Unit Mesin Fotocopy Lama
|
Rp 14,000,000.00
|
|
|
Penjualan 16 Unit PC Lama
|
Rp 80,000,000.00
|
|
|
Kas Penjualan Saham
|
Rp 250,000,000.00
|
|
|
Kas Dari Penjualan Web
|
Rp 27,000,000,000.00
|
|
|
Kas Dari Penjualan Software
|
Rp 33,000,000,000.00
|
|
|
|
|
|
|
Total Debit
|
Rp 60,350,000,000.00
|
|
|
SALDO AKHIR TAHUN 31 DESEMBER 2018
|
|
|
Rp
54,530,000,000.00
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil dari uraian proposal diatas maka dapat disimpulkan bahwa peluang
jasa CV. Software Sejahtera ini baik dari segi ide, sasaran pasar, hingga
rencana finansial memiliki prospek yang baik dunia bisnis dan masa depan.
Dikarenakan banyaknya permintaan serta hasil perangkat lunak yang di kembangkan
oleh perusahaan ini sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA