Monday, June 17, 2019

Artikel Cloud Computing



Definisi, Karakteristik, Model Layanan, Model Penyebaran serta Kelebihan dan Kekurangan CLOUD COMPUTING



Cloud computing merupakan sebuah mekanisme, dimana sekumpulan TIK resource yang saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik itu infrastruktur maupun aplikasi dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource tersebut secara on-demand melalui network baik yang sifatnya jaringan private maupun public (Fikri, dkk., 2015) (Effendi, 2016). Pengguna layanan cloud computing dapat mengakses file secara real time melalui internet tanpa perlu menginstallasi komputer lokal.


Cloud computing, dalam bahasa indonesia berarti komputasi awan, hal ini terdiri dari kata Cloud dan Computing. Computing adalah komputasi yang berhubungan dengan prosesor, CPU, RAM dan sistem operasi yang akhirnya kita bisa menggunakan komputer tersebut menjalankan sebuah program aplikasi semisal MS Office, Photoshop dan lain sebagainya. Cloud atau awan, adalah hal-hal yang terdapat jauh dari pengguna dan tidak diketahui secara nyata oleh pengguna. Arti kata Cloud adalah “awan” ini tidak jelas, juga tidak ditemukan sumber yang pasti, kemungkinan adalah sebuah ilustrasi dimana kita berada di bawah awan yang sama. Awan dalam hal ini mengacu pada “Internet”.

Karakteristik Cloud Computing
Menurut National Institute of Standard and Technology (NIST), terdapat lima karakteristik Cloud Computing yang digambarkan sebagai berikut :
a.      On-demand self-services 
Konsumer atau pengguna dapat secara sepihak melakukan kustomisasi yang diperlukan tanpa berinteraksi langsung dengan staff dari penyedia layanan, misal konfigurasi waktu server dan kapasitas jaringan.
b.      Broad network access 
Kemampuan yang tersedia dalam jaringan dan diakses melalui mekanisme standar yang dapat digunakan oleh berbagai macam platform seperti, mobile phones, tablet, laptop, dan workstations.
c.       Resource pooling
Sumber daya komputasi dari penyedia layanan dipusatkan untuk melayani banyak konsumer menggunakan sebuah model multi-penyewaan, dengan sumber daya fisik dan virtual yang berbeda yang penempatannya dapat dikelola secara dinamis sesuai dengan kebutuhan konsumer.
d.      Rapid elasticity 
Kemampuan komputasi dapat disediakan dan diberikan dengan elastik, dalam beberapa kasus secara otomatis, untuk secara cepat memenuhi kebutuhan konsumer. Bagi konsumer, kemampuan ini terlihat tidak terbatas dan dapat disediakan dalam waktu apapun.
e.       Measured services
Sistem cloud dikontrol otomatis dan sumber daya dioptimalisasi dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran pada level tertentu dari kesesuaian tipe layanan (misal, penyimpanan, proses, bandwith, dan akun user yang aktif). Sumber daya dapat dimonitor, dikontrol dan dilaporkan, secara transparan bagi penyedia layanan dan bagi konsumer yang menggunakan layanan tersebut.

Model Layanan Cloud Computing
Adapun model layanan dari cloud computing dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.      Cloud Software as a Service (SaaS)
Layanan cloud computing jenis ini disediakan dalam bentuk software atau perangkat lunak. Contohnya adalah Google Docs, Skype, SalesForce.com dan Spreadsheet serta Adobe Creative Cloud. Pada praktiknya, pengguna hanya menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut tanpa harus mengerti dimana (secara fisik) data disimpan atau bagaimana aplikasi dikelola. Hal-hal tersebut sudah termasuk dalam layanan yang diberikan oleh penyedia Software as a Service.
Melalui SaaS, Provider memberikan keunggulan dimana pengguna tidak perlu memikirkan lisensi software, pengguna dapat menggunakan software yang disediakan dimanapun dan kapanpun serta beroperasi pada infrastruktur cloud. Pengguna dapat mengakses software (aplikasi) dengan mudah tanpa perlu menyediakan storage perangkat khusus untuk menyimpan aplikasi tersebut. Penyedia layanan juga menjamin ketersediaan dan reliabilitas dari aplikasi miliknya. Dengan begitu, pengguna dapat fokus dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut.

b.      Cloud Platform as a Service (PaaS)
Layanan cloud jenis ini hadir dalam bentuk platform yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi. Secara analogi, PaaS memungkinkan pengguna untuk menyewa “rumah” dan berbagai “lingkungan”-nya (network, database engine, sistem operasi, framework aplikasi, dan sebagainya) untuk membantu berjalannya aplikasi yang dibuat. Sebagai penyewa, pengguna tidak perlu memikirkan pemeliharaan rumah tersebut karena penyedia layanan Platform as a Service -lah yang akan melakukannya, sehingga pengguna dapat fokus mengembangkan aplikasi yang pengguna buat di “rumah” tersebut.
Contoh penyedia PaaS ini adalah IBM Bluemix. Pada layanan PaaS, provider memberikan keunggulan kepada pengguna yang lebih difokuskan untuk pengembangan dan penyebaran aplikasi. Dengan kemampuan ini pengguna dapat menggunakan aplikasi yang disediakan oleh provider tanpa harus memikirkan sistem operasi, jaringan, database engine, namun pengguna tetap memiliki kontrol atas aplikasi yang dikembangkan.

c.       Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Pada IaaS, penyedia layanan akan memberikan sumber daya infrastruktur komputasi (cloud computing) yang lengkap, mulai dari server, jaringan, storage, hingga ruang data center. Sederhananya, ketika menggunakan IaaS, pengguna sebenarnya sedang menyewa komputer virtual yang masih kosong. Setelah disewa, pengguna bisa menambahkan komponen komputasi seperti CPU, RAM, Storage, Public IP, dll untuk membangun komputer virtual yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dengan menggunakan layanan IaaS, pengguna tak perlu membeli perangkat komputer fisik dan juga memikirkan pengelolaannya. Provider memberikan keunggulan kepada pengguna untuk konfigurasi, dapat juga menyewa infrastruktur seperti storage dan jaringan. Konfigurasi yang dimaksudkan secara virtual dapat mengubah scale up atau scale down. Konsumen memiliki kontrol terhadap sistem operasi dan juga aplikasi yang disebarkan. Contoh layanan ini adalah Simple Storage Service, Rakspace Cloud dan Amazon Elastic Compute Cloud.

Model Penyebaran Cloud Computing
Terdapat empat model penyebaran cloud computing, yaitu :
1)      Private Cloud
Private cloud biasanya dikelola dan diatur oleh departemen yang menguasai teknologi informasi dalam suatu organisasi dan departemen lain sebagai pengguna. Infrastruktur cloud dapat dikatakan disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan organisasi
2)      Community Cloud
Infrastruktur cloud yang eksklusif dibangun dan digunakan secara bersama oleh beberapa community atau organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang memiliki konsentrasi pada bidang yang sama.
3)      Public Cloud
Merupakan salah satu model penyebaran cloud yang disediakan untuk umum yang sifatnya gratis maupun berbayar. Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna dengan syarat mengikuti ketentuan yang berlaku.
4)      Hybrid Cloud
Model penyebaran ini merupakan gabungan dua atau lebih dari jenis cloud computing (gabungan private, public atau community cloud). Dalam hybrid cloud, perusahaan dapat memilih dan memindahkan proses bisnisnya ke setiap model penyebaran cloud computing baik private ataupun public.

Kelebihan Cloud Computinga
Berikut ini beberapa kelebihan dalam cloud computing (Ashari, & Setiawan, 2011) (Fardani, & Surendro, 2011) (Anik, 2013) (Singh, & Hemalatha, 2012) (Achmad, & Paulus, 2015) (Warjiyono, 2014), diantaranya :
1)      Menghemat biaya investasi. Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penggunaan hardware, pengguna hanya membayar biaya sewa sesuai pemakaian.
2)      Dapat menghemat waktu dalam arti pengguna tidak perlu memikirkan tentang penyimpanan maupun pemrosesan karena semua telah disediakan oleh provider
3)      Operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem dapat digunakan dimana saja (anywhere) dan kapan saja (anytime).
4)      Menjadikan penggabungan yang terpercaya dan meningkatkan availability serta ketersedian data.
5)      Menghemat biaya operasional pada saat realibilitas, serta biaya dan waktu pemulihan yang sangat terjamin.

Kekurangan Cloud Computing
Berikut ini merupakan kekurangan yang terdapat pada cloud computing (Ashari, & Setiawan, 2011) (Fardani, & Surendro, 2011), yaitu :
1)      Koneksi internet merupakan kewajiban dalam cloud computing karena internet merupakan satu-satunya pintu menuju cloud computing. Untuk menunjang hal tersebut, maka diperlukan bandwidth yang memadai serta stabil.
2)      Penyewa layanan cloud computing tidak memiliki akses langsung (direct access) ke sumber daya dan juga mengenai kerahasiaan serta keamanan data pengguna. Kerahasiaan serta keamanan data masih menjadi sebuah pertimbangan serius pada layanan cloud computing.
3)      Kualitas server juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum menggunakan layanan cloud computing. Pengguna akan sangat rugi jika sewaktu-waktu server atau akses program menjadi down. Harus ada penanganan masalah server serta sistem backup (pemulihan) yang baik. Jika tidak ditangani dengan baik, maka pengguna akan mengalami kerugian besar.


Sumber :

Wednesday, December 19, 2018

PENG. BISNIS INFORMATIKA, PENGEMBANGAN RENCANA BISNIS INFORMATIKA


PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
PENGEMBANGAN RENCANA BISNIS INFORMATIKA
PEMBUATAN CV. SOFTWARE SEJAHTERA








Disusun oleh:
Kelompok IV
Cahyadi Ramadhan                 51415424
Faradilla Mahardi                   52415471
Zaen Akbar Ramadhaniel     57415528
Muhammad Achza A E          54415450
Muhammad Naufal Luthfi     54415705
Sena Vigo Triastomo               56415463
Irsyha Fadzryzah                    53415451





Kelas 4IA15
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan teknologi industry di Indonesia memasuki industry 4.0 dimana terjadi banyak sekali transisi teknologi yang digunakan dalam bidang industry maupun bisnis. Tidak hanya teknologi fisik seperti mesin tapi juga teknologi abstrak seperti perangkat lunak. Permintaan perangkat lunak dalam industry dan bisnis mengalami peningkatan karena tidak hanya untuk mempermudah tetapi untuk mengoptimalkan proses kerja dari suatu perusahaan dalam aspek bisnis maupun industry. Sedangkan untuk membuat perangkat lunak dalam skala industry dan bisnis diperlukan sumber daya manusia yang andal dalam pengembangan perangkat lunak yang terstuktur dan terorganisir dengan baik, oleh karena itu perusahaan pengembang perangkat lunak diperlukan untuk menjawab permintaan terhadap pasar teknologi perangkat lunak. Tidak hanya melakukan pengembangan tapi juga melayani konsultasi untuk solusi IT dan maintainance/perawatan terhadap perangkat lunak agar tetap relevan terhadap kebutuhan.
1.2  Tujuan
1.      Mendapatkan keuntungan dari jasa pengembangan perangkat lunak
2.      Menyelesaikan berbagai masalah dalam teknologi informasi industry dan bisnis
3.      Meningkatkan standar teknlogi perangkat lunak di Indonesia
4.      Berinovasi dibidang teknologi perangkat lunak agar dapat menyelesaikan lebih banyak masalah di dunia industry dan bisnis

1.3  Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : CV. Software Sejahtera
Jenis Perusahaan : Penyedia Jasa
Alamat : Jakarta Selatan
Manajer Proyek : Sena Vigo
Manajer HRD : Irsyha
Manajer Keuangan : Faradilla 
Manajer Pemasaran : Cahyadi


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Regulasi dan Prosedur Pendirian CV
Untuk mendirikan CV para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta pendiriannya dalam Tambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).
Berikut ini merupakan ringkasan dari tahapan keseluruhan proses pendirian CV, yaitu:
Tahap 1 : Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris;
Tahap 2 : Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
Tahap 3 : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Tahap 4 : Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
Tahap 5 : Pendaftaran ke Pengadilan Negeri;
Tahap 6 : SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP);
Tahap 7 : TandaDaftar Perusahaan (TDP).
Apabila dari pendiri dalam menjalankan usahanya berencana untuk ikut serta dalam suatu lelang/ tender yang dilakukan oleh instansi pemerintahan atau instansi lainnya, maka harus dilengkapi dengan dokumen legalitas lainnya, yaitu berupa :
-          Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
-          Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
-          Tanda Daftar Perseroan (khusus CV); dan
-          Keanggotaan pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (jika diperlukan).

2.1.1. Commanditaire vennootschap (CV)
Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Persekutuan komanditer (bahasa Belanda: Commanditaire vennootschap atau disingkat CV) biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.

2.1.2. Akta Notaris
            Akta Notaris adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh notaris menurut KUH Perdata pasal 1870 dan HIR pasal 165 (Rbg 285) yang mempunyai kekuatan pembuktian mutlak dan mengikat. Akta Notaris merupakan bukti yang sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain selama ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan KUH Perdata pasal 1866 dan HIR 165, akta notaris merupakan alat bukti tulisan atau surat pembuktian yang utama sehingga dokumen ini merupakan alat bukti persidangan yang memiliki kedudukan yang sangat penting.
Akta-akta yang boleh dibuat oleh Notaris
1.      Pendirian Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
2.      Pendirian Yayasan
3.      Pendirian Badan Usaha - Badan Usaha lainnya
4.      Kuasa untuk Menjual
5.      Perjanjian Sewa Menyewa, Perjanjian Jual Beli
6.      Keterangan Hak Waris
7.      Wasiat
8.      Pendirian CV termasuk perubahannya
9.      Pengakuan Utang, Perjanjian Kredit dan Pemberian Hak Tanggungan
10.  Perjanjian Kerjasama, Kontrak Kerja
11.  Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada pejabat lain

2.1.3. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) merupakan bukti sah dari keberadaan suatu usaha ataupun perusahaan, dimana surat dimaksud dikeluarkan oleh pemerintah tempat suatu usaha/perusahaan berkedudukan, yang biasanya oleh pihak Kelurahan dan atau Kecamatan.
Maksud dari kepemilikan SKDU/SKTU/SKDP ini salah satunya untuk memenuhi syarat administrasi dalam pengajuan perizinan usaha, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan atau dikenal dengan SIUP, Tanda Daftar Perusahaan atau dikenal dengan TDP, dan Nomor Pengenal Wajib Pajak atau dikenal dengan NPWP, termasuk bilamana hendak mengajukan izin-izin yang lebih khusus bagi beberapa jenis kegiatan usaha. Dengan demikian, SKDU/SKTU/SKDP diperuntukan dalam proses pendirian suatu badan usaha maupun badan hukum.

2.1.4. Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

2.1.5. Surat Izin Usaha Perdagangan dan Perindustrian 

 yang selanjutnya disebut SIUP, adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.
Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.

2.1.6. Tanda Daftar Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik berbentuk badan hukum, koperasi, perorangan, dll.
Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan.


2.2. Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.

2.2.1. Bentuk – bentuk Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

2.2.1.1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.



2.2.1.2. Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.


 2.2.1.3. Struktur Organisasi Matriks
          Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.

2.2.2. Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
2.2.2.1. CEO
Ceo adalah orang yang memainkan peranan utama bagi kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan melalui keputusan strategisnya. Tugas CEO secara umum yaitu merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi sumber daya dan penganggaran perusahaan. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan.

2.2.2.2. Financial / Accounting Manager
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

2.2.2.3. Marketing Manager
Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran, perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promos, membuat laporan pemasaran kepada direksi, dll. Tugasnya secara umum yaitu melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan. perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order, dan pengembangan jaringan pemasaran.

2.2.2.4. Human Resources Division Manager
            Bagian yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tugasnya secara umum yaitu persiapan dan seleksi tenaga kerja, pengembangan dan evaluasi karyawan, pemberian kompensasi dan proteksi kepada pegawai.

2.2.2.5. Human Resources Division
Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

2.2.2.6. Financial / Accounting
Seorang financial accountant (Akuntan Keuangan) adalah orang yang memiliki sikap dan bakat yang baik terhadap perhitungan dan akuntansi. Mereka membuat data keuangan dan laporan kepada manajemen, otoritas pajak, pemegang saham dan orang lain yang terlibat dalam keuangan perusahaan. Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk menjaga kas, memeriksa rekening pengeluaran dan akun neraca dan membuat penyesuaian tempat yang membutuhkan. Dia menganalisis rekening aliran kas dan gaji lainnya yang penting dalam sistem keuangan. Bertanggung jawab untuk meninjau hasil bersama dengan manajemen untuk menjamin aliran kas keungan berjalan dengan baik dan lancar.

2.2.2.7. Project Manajer
Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya. Bagaimana layaknya seorang project manager harus mempunyai kemampuan membuat tim tetap solid, mampu memonitor dan mengontrol budget serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.
Tanggung Jawab seorang Project Manager terdiri dari:
-          Proyek
Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ketiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang Project Manager.
-          Organisasi
Seorang Project Manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager juga harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik bagi poyek tetapi terbaik buat Organisasi.
-          Tim Kerja
Seorang Project Manager harus memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek jika diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek yang mempunyai prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah menyeimbangkan antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan proyek.

2.2.2.8. Project Manajemen dan Administrasi
            Project Administration adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penyimpanan segala jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari proposal dan kontrak proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap pertemuan formal maupun informal. Disamping dokumen, hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi antara anggota proyek dengan perusahaan dan vendors juga harus dikelola oleh tim ini. Agar segalanya berjalan dengan lancar, biasanya Project Administration sudah memiliki standar dokumen dan prosedur yang harus diikuti oleh seluruh anggota proyek agar proses administrasi berjalan dengan efektif dan secara efisien.

2.2.2.9. Internal Audit dan Quality Assurance
Quality Assurance terdiri dari tim yang mengawasi agar pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin kualitasnya sesuai dengan standar mutu yang ada (standar lokal perusahaan konsultan yang bersangkutan atau standar internasional seperti ISO). Fokus dari tim Quality Assurance lebih pada kualitas dari output-output yang dihasilkan oleh proyek ini, seperti laporan, rekomendasi, desain, perangkat lunak, perangkat keras, dan lain sebagainya.
Tim inti proyek software house dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama: Sistem Software, Software Developer dan Tester. Tim Sistem Software merupakan kumpulan para ahli manajemen yang sangat menguasai ilmu desain  aplikasi software, Tim Software Developer merupakan para ahli programmer pembuat sebuah aplikasi software, sedangkan tim Tester merupakan para ahli untuk menguji layak tidaknya sebuah aplikasi software dikembangka.


Divisi-divisi yang mendukung kinerja perusahaan sebagai Tim Software warehouse diantaranya :
2.2.2.10. Division System Software
2.2.2.10.1. System Analyst
Beberapa hal penting yang dilakukan oleh seorang sistem analyst adalah sebagai berikut :
·         Bekerja dalam meneliti sebuah masalah
·         Merencanakan solusi terhadap masalah yang ada
·         Merekomendasikan software dan sistem yang dibutuhkan
·         Mengkoordinir pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
System analyst adalah penghubung antara vendor dan profesional teknologi informasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengembangkan analisi biaya, pertimbangan desain, dan implementasi timeline yang telah ditetapkan.
Seorang system analyst memiliki beberapa kriteria yang harus dijalankan, yaitu :
1.      Merencanakan aliran sistem dari bawah ke atas.
2.      Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan mendokumentasikan kebutuhan yang nantinya akan digunakan untuk membuat Bussiness Requirement Document.
3.      Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
4.      Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan perangkat lunak.
5.      Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
6.      Melakukan pengujian sistem.
7.      Mendeploy sistem yang teah selesai dibangun.
8.      Mendokumentasikan kebutuhan atau berkontribusi dalam pembuatan user manual.
9.      Kapanpun proses pengembangan dilakukan, system analyst bertanggung jawab untuk merancang komponen dan memberikan informasi tersebut kepada developer.

2.2.2.10.2. Design Analyst
Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, dan  jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan.

2.2.2.11. Division Software Developer
2.2.2.11.1. Front-End
Bagian ini adalah bagian di mana end user atau pengguna akhir akan berinteraksi sepanjang waktu. Bagian ini pada dasarnya adalah bagain antarmuka pengguna karena menyajikan elemen dari apa yang dimiliki perangkat lunak atau sistem yang akan disajikan dan terlihat oleh pengguna.
Karena bagian ini akan terus terlihat oleh pengguna akhir, pengembang front-end harus mahir dalam desain web dan perangkat lunak pengeditan grafis seperti Photoshop. Biasanya, kode yang digunakan pada tahap front-end termasuk HTML, CSS, dan Javascript. Kode ini membantu pengembang membangun bagian yang akan terlihat oleh pengguna akhir. Bagian-bagian ini termasuk menu, folder, tombol dan tata letak layar. Pekerjaan umum yang akan berhubungan dengan lapisan front-end ini adalah web designer atau perancang web. Beberapa website ada yang dibuat dengan hanya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi banyak pula yang menggunakan back-end programming language.

2.2.2.11.2. Back-End
Ini adalah bagian dari yang tidak disajikan langsung kepada pengguna akhir. Umumnya, bagian ini terdiri dari database yang mengontrol perangkat lunak dan tidak ditampilkan kepada pengguna akhir. Perubahan pada bagian ini akan mempengaruhi tampilan dan fungsi keseluruhan dari perangkat lunak atau sistem. Ini adalah bagian yang mendukung tindakan seperti pengguna akhir mengklik tombol, meminta data atau informasi, atau mengeluarkan perintah untuk eksekusi. Ini adalah bagian yang merespon aksi atau perintah dari pengguna akhir dan menyerahkan informasi yang diperlukan.
Kode-kode yang digunakan pada back-end diantaranya termasuk PHP, Python, C ++ dan .Net. Juga akan ada kebutuhan untuk alat yang akan dapat berkomunikasi dengan database. Tujuannya adalah untuk membantu pengembang membuat aplikasi yang akan cepat dalam mencari dan menyajikan data. Pekerjaan yang tersedia untuk pengembangan back-end adalah programmer.
Pengembang back-end harus bisa menangani hal-hal seperti keamanan basis data, manajemen konten, dan struktur situs web. Kerja sama antara back-end developer dengan front-end developer dapat menciptakan situs web yang lebih baik.
2.2.2.11.3. Implementer
Salah satu kendala yang umum dijumpai oleh para pengusaha yang ingin melakukan investasi dalam pengadaan sistem di perusahaan mereka adalah tidak adanya bimbingan yang memadai dari vendor pembuat sistem. Oleh sebab itu, jasa tim implementor yang dapat diperbantukan di perusahaan apabila diperlukan.Tugas dari anggota tim implementor ini adalah membantu mempercepat proses implementasi sistem pada usaha, sekalipun usaha tersebut telah cukup lama beroperasi.
Tugas Implementator :
·         Penataan sistem keuangan dengan menggunakan fasilitas yang ada pada software developer secara lebih optimal.
·         Penanganan stok awal barang persediaan.
·         Administrasi budget

2.2.2.12. Division Software Developer
2.2.2.12.1. Designer Tester
Adalah bagian yang bertanggung jawab untuk mencoba sebuah Desing yang akan di pakai misalkan dalam sebuah system.

2.2.2.12.2. Software Tester
Software Tester merupakan salah satu posisi yang menjadi ‘musuh’ para developer. Tugas utama dari seorang software tester adalah melakukan pengecekan atau testing terhadap error atau bug di dalam sebuah aplikasi atau program.
Dengan kata lain, keberhasilan seorang software tester adalah kegagalan bagi developer, demikian juga sebaliknya. Namun, pada dasarnya keberhasilan software tester ataupun keberhasilan developer memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membuat sebuah aplikasi atau software bebas dari bug (meskipun sebenarnya tidak ada aplikasi yang bisa benar-benar bebas dari bug).
Banyak orang yang berpikir bahwa tugas software tester adalah tugas yang sangat mudah, namun pada kenyataannya tugas software tester adalah tugas yang sulit dan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap keberhasilan sebuah produk IT. Selain harus memiliki kesabaran dan ketelitian, seorang software tester juga dituntut untuk proaktif dan memiliki kreatifitas imajinasi yang tinggi.
Berkutat dengan dokumen-dokumen adalah hal yang biasa dan lumrah, karena tanpa dokumen, software tester tidak dapat membuat test scenario yang baik. Dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh software tester :
1.      SRS (System Requirement Specification)
Merupakan dokumen yang menyediakan panduan mengenai spesifikasi requirement sistem yang diinginkan oleh client/user secara lengkap terhadap suatu bagian/keseluruhan aplikasi.
2.      SAD (Software Architecture Document)
Merupakan dokumen yang menggambarkan desain arsitektur (flow process) secara umum dari modul yang ada dalam sebuah sistem. SAD memuat spesifikasi yang lebih rinci dari dokumen SRS.
Dari semua dokumen inilah sofware tester kemudian akan mengetahui seperti apa sistem yang akan di testing. Setelah mengetahui proses bisnis dari sistemnya, maka software tester harus membuat test case yang terdiri dari langkah-langkah pengetesan terhadap sistem yang dibagi-bagi kedalam tiap modul/unit sistem.


2.2.3. Sistem Penggajian
Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur  yang terdiri dari sebagai berikut:
2.2.3.1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.

2.2.3.2. Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja  langsung kepada produk yang diproduksi.

2.2.3.3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan  mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.

2.2.3.4 Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat  tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

2.2.3.5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.  (Mulyadi, 2001:385).
Untuk mendistribusikan gaji dan upah, pertama dilakukan penyusunan daftar gaji. Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah disusun dengan tiga metode yang terdiri dari:

2.2.3.5.1. Metode tangan (pen and ink)
Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu :
1.      Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir dan waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar untuk menyusun daftar gaji dan upah.
2.      Langkah penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar tarif dan mengalikannya dengan lama kerja.

2.2.3.5.2. Posting langsung (direct posting) dengan mesin atau payroll board
Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan mesin penghitung khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink) berakibat adanya penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama karyawan, nomor kartu hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang ini maka dapat digunakan dengan metode mesin atau payroll board.

2.2.3.5.3. Metode tanpa buku pembantu (ledgerless
Dengan cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek gaji dan laporan gaji karyawan. Sedangkan formulir-formulir lain diletakkan di bawah cek gaji, diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji akan tembus ke formulir lainnya. Agar tembusan yang dibuat itu sesuai dengan yang diinginkan maka bentuk formulir-formulirnya dibuat sedemikian rupa sehingga sekali menulis dapat diperoleh beberapa formulir. (Zaki Baridwan, 2001:152).
2.3 Aspek Pemasaran
2.3.1 Spesifikasi Produk
Penentuan spesifikasi produk dapat dilihat dari kondisi pasar yang ada dengan melakukan analisis aspek pemasaran yang lainnya.
Pengertian pasar adalah kelompok pembeli potensial dari produk dan merk yang ada. Jadi ada suatu kaitan erat antara pasar dengan produk yang ditawarkan penjual.
Oleh karena itu segmentasi pasar akan produk sangat diperlukan agar produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pasarnya. Apabila produk yang ditawarkan berbeda, pasar yang dituju juga berbeda. Dalam hal ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran dalam masalah pembedaan produk (product differentiation).
Product Differentiation ini merupakan dasar bagi penjual dalam menentukan motif-motif pembelian selektif. Chamberlin telah mendefinisikan konsep tersebut dengan mengatakan bahwa : “Kelompok barang itu berbeda jika terdapat faktor-faktor penting yang dapat membedakan barang dari seorang penjual lainnya. Faktor-faktor tersebut sangat penting karena dapat menimbulkan selera yang berbeda-beda pada para pembeli”. Jadi barang-barang itu berbeda apabila konsumen percaya bahwa barang-barang tersebut berbeda.
Ada barang-barang lain yang secara fisik tidak mudah dibedakan seperti garam dan semen. Namun produk tersebut dapat pula dibuat berbeda dengan memberikan bungku atau merk yang berbeda. Biasanya produk semacam ini hanya dapat menghasilkan laba yang memuaskan bilamana permintaanya melebihi penawaran.
Jadi strategi pemasarannya adalah mendorong permintaan pada batas-batas penawaran tertentu. Karena pasar untuk barang seperti ini bersifat homogen maka permintaan menjadi sulit ditingkatkan.
Oleh karena itu perusahaan perlu menggunakan strategi lain. Dalam hal ini strategi yang lebih baik dalam aspek pemasaran pada kasus spesifikasi produk dan product differentiation misalnya membuat merk baru atau membuat kemasan baru.
2.3.2 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Jadi perusahaan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen pasar tertentu dimana tiap-tiap segmen tersebut memiliki sifat homogen. Hal ini disebabkan karena dalam kenyataanya masih terdapat produk yang memiliki sifat heterogen pada seluruh pasar atau produk tersebut hanya diperlukan oleh kelompok pasar tertentu saja. Pada aspek pemasaran segmentasi pasar, manajemen harus memiliki kriteria tertentu agar menempatkannya dalam posisi yang lebih baik. Setiap kriteria yang dipakai harus dibuat ukuran-ukurannya. Tingkat permintaan rata-rata untuk suatu merk harus berbeda antara segmen yang satu dan lainnya. Begitu pula tingkat sensitivitas pembeli terhadap kebijaksanaan promosi dan pemasaran perusahaan.
Selain itu media pengiklanan tertentu harus tersedia sesuai dengan segmentasi pasar supaya segmen tersebut dapat dicapai secara efisien. Pada akhirnya segmen harus cukup besar sehingga strategi dapat diutamakan untuk peningkatan laba. Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun aspek pemsaran segmentasi pasar adalah :
·         Demografi
Seperti umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama, kesukaan, pendidikan dan sebagainya.
·         Tingkat Penghasilan
·         Sosiologis
Seperti kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya
·         Psikologis/psikhografis
Seperti kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan dan sebagainya.
Syarat-syarat mengadakan segmentasi. Segmen pasar yang memiliki ciri khas ialah segmen yang belum terlayani maupun telah terlayani namun belum maksimal.Terdapat 3 faktor dalam mendukung usaha segmentasi untuk lebih efektif, diantaranya :
·         Measurability
Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli. Sejauh mana sifat tersebut dapat dikukur. Misalkan untuk mengukur jumlah pembeli mobil yang pembeliannya didorong oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi ataukah status atau kualitas.
·         Accesibility
Tingkat dimana perusahaan iru secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. Misalkan kegiatan periklanannya belum tentu sama antara segmen yang lama dengan segmen yang baru.
·         Substaintiality
Tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.

2.3.3 Analisa Pasar
Analisa pasar merupakan langkah pertama dalam merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar untuk menangkap peluang dan mengembangkan usaha.
Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan pembaharuan dalam bentuk pemasaran, keuntungan yang diperoleh jika membeli suatu produk seperti diskon dalam situasi dan keadaan tertentu atau berupa hadiah langsung.
Analisis pasar dan pemasaran pada tingkat lanjut adalah dengan melakukan analisa dan peramalan permintaan. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah :

1.   Permintaan Pasar

Pada evaluasi kesempatan pemasaran, kebanyakan perusahaan memilai dengan melihat permintaan pasar. Kemudian apa yang dimaksud dengan permintaan pasar.

Kotler mengemukakan definisi permintaan pasar bagi suatu produk adalah “volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu dalam lingkungan pemasran tertentu dan program pemasaran tertentu pula”.

Melihat definisi tersebut kita dapat melihat bahwa permintaan pasar itu bukanlah merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya terdapat 8 unsur penting seperti :

·      Produk
·      Volume Total
·      Dibeli
·      Kelompok Pembeli
·      Daerah geografis
·      Periode Waktu
·      Lingkungan Pemasaran
·      Program Pemasaran

2.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pasar

Menurut para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu dari permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah :

·      Harga produk
·      Harga produk lain
·      Penghasilan pembeli
·      Selera pembeli
Pada faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya faktor penentu non-harga seperti :
·      Usaha periklanan
·      Usaha penjualan dengan salesman

3.   Analisa Volume Penjualan dan Biaya Pemasaran

Analisa volume penjualan pada aspek pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan merupakan suatu studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan rugi-laba perusahaan. Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total dan juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :
·      Product Line
·      Segmen pasar (teritorial, kelompok pembeli, dan sebagainya)
Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan penjualannya dengan sasaran perusahaan dan juga dengan penjualan industri.
Analisa volume penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan.
Selain analisa mengenai volume penjualan, manajer dapat mengadakan analisa biaya pemasaran untuk menentukan Profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) daerah penjualannya, product line, maupun unit-unit pemasaran yang lain.
Analisa biaya pemasaran merupakan studi mendalam tentang masalah biaya operasi dari laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk berbagai pos biaya, perusahan dapat membuat sasaran yang dianggarkan dan kemudian menganalisa variasi-variasi antara biaya yang dianggarkan (dibudgetkan) dengan biaya sesungguhnya.

4.   Mengestimasikan Penjualan Potensial

Dalam melayani kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu memperkirakan penjualan potensialnya. Ini dibuat untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melayani atau mengisi kebutuhan tersebut.

Hal ini penting dilakukan dalam aspek pemasaran dalam pengelolaa usaha untuk meramalkan penjualan selanjutnya.

Penjualan potensial sendiri merupakan tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Melihat definisi tersebut, penjualan potensial dapat ditentukan berdasarkan 2 macam faktor yaitu :

·      Penjualan Potensial Industri
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh seluruh penjual barang atau jasa.
·      Penjualan Potensial Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan.

5.   Peramalan Penjualan

Peramalan penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam kewirausahaan ataupun pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis.

Manajer pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang dimaksudkan untuk :

·      Menentukan kuota
·      Dipakai sebagai pedoman di dalam pengembangan produk
·      Merencanakan promosi
·      Mengalokasikan tenaga kerja
Peramalan penjualan sebagai contoh aspek pemasaran ini akan digunakan oleh beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu terhadap proses persiapan.
Biasanya ramalan penjualan dibuat untuk jangka waktu tertentu apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan penjualan dibuat satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun.
Meskipun banyak perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan tetapi dapat pula dipecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan. Biasanya ketepatan ramalan semakin berkurang apabila periode waktu ramalannya semakin panjang dari waktu sekarang.


2.3.4 Analisis Promosi
Promosi merupakan ujung tombak dari aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha. Promosi merupakan upaya dari penjual untuk menawarkan produknya kepada pembeli atau konsumen supaya konsumen berminat untuk melakukan pembelian.
Promosi merupakan bagian yang sangat vital dalam aspek pemasaran dimana melalui promosi, penjual dapat memberikan informasi secara luas mengenai produk, mempengaruhi dan melakukan langkah persuasif kepada konsumen, dan juga dapat mendekatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan suatu info maupun tindakan mengajak yang dilakukan satu arah dalam rangka memberikan pengarahan kepada seseorang maupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu yang mengarah pada pertukaran pada pemasaran.
Definisi lainnya menyebutkan bahwa promosi merupakan segala hal terkait kegiatan pemasaran yang memiliki tujuan dalam mendukung permintaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi adalah sebagai berikut :
1.   Tujuan Promosi
Promosi memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga dalam penyusunan strategi promosi dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien mungkin. Berikut tujuan dari promosi :
·      Memberitahu konsumen tentang penawaran produk
·      Mengingatkan kepada konsumen akan manfaat dari produk yang kita tawarkan
·      Membujuk konsumen untuk melakukan transaksi pembelian
·      Merubah perilaku konsumen
·      Mempertahankan merk produk perusahaan di mata konsumen

2.   Bauran Promosi
Bauran promosi atau disebut dengan Promotional Mix dalam aspek pemasaran adalah kombinasi strategi terbaik dari faktor yang terkait dengan periklanan, penjualan langsung, dan berbagai alat untuk promosi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variable bauran pemasaran selain periklanan dan personal selling. Pada initnya variabel yang ada di dalam bauran promosi ada 4 yaitu :

·      Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non privat mengenai ide, produk yang dibiayai oleh pihak bersponsor tertentu.
Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut, Nickles telah memasukkan beberapa pihak yang bisa menjadi sponsor : yaitu tidak hanya perusahaan saja tetapi juga lembaga-lembaga non profit oriented seperti lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan dan sebagainya termasuk individu-individu.
Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena menggunakan media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, pos, papan nama, sosial media (youtube, instagram, facebook, twitter, dll) dan sebagainya.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan balik kepada sponsornya meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat personal selling.
Dalam kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
-          Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju
-          Memilih media yang paling sesuai

·      Personal Selling
Terjadi interaksi secara langsung dengan adanya pertemuan antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang terbentuk bersifat individual dan dilakukan timbal balik. Keduanya dapat memberikan tanggapan masing-masing dan dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Kegiatan pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi di tempat pembeli saja tetapi juga dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
Sebagai contoh : Jika seorang pembeli memasuki toko untuk membeli Televisi berwarna. Pada umumnya disambut lebh dahulu oleh pelayan/tenaga penjualannya. Jika pelayan tersebut tidak terlalu sibuk maka ia dapat mencurahkan perhatiannya kepada calon pembeli yang bersangkutan.

·      Publisitas
Publisitas pada bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut interaksi masyarakat dan merupakan berbagai tindakan untuk memrpoduksi dan mempertahankan interaksi yang memberikan benefit antara organisasi dengan masyarakat termasuk pemilik perusahaan, pekerja, organisasi pemerintahan, penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.
Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan. Aktivitas hubungan masyarakat ini memiliki peran penting dalam mendukung  perusahaan dalam meraih target usahanya dan mampu diatur untuk mengkondisikan iklim yang dapat memberikan efek positif supaya dana yang diinvestasikan lebih menjamin.
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat dengan membuat berita komersial dalam media, kegiatan huma seperti ini disebut publisitas. Lain dengan periklanan, komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita bukan iklan.

·      Promosi Penjualan
Aktivitas pada promosi penjualan antara lain : peragaan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Bisanya kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan secara langsung.
Promosi dikatakan lebih fleksibel dikarenakan dapat disesuaikan dengan biaya yang ada dan dilakukan dimanapun. Pada kampanye promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu variabel tersebut atau kombinasinya yang dikoordinir dengan strategi produk, harga dan distribusi. Secara bersama-sama variabel tersebut mampu membentuk marketing mix yang ditujukan untuk mencapai pasar.

2.4. Aspek Keuangan
2.4.1. Komponen Biaya / Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2.4.1.1. Anggaran Produksi
Anggaran produksi menurut Halim dan Supomo (1990:153) memuat tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur komponen sebagai berikut:
1.      Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.      Bahan-bahan pembantu atau penolong
3.      Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4.      Penyusutan peralatan produksi
5.      Uang modal, sewa
6.      Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.      Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8.      Pajak

2.4.1.2. AnggaranBiaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku menurut Munandar (2000:134) merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) bahan baku yang diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu (kapan) bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.

2.4.1.3. Anggaran Biaya SDM
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.

2.4.1.4. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.
2.4.2. Estimasi Biaya / Satuan Biaya
Definisi  perkiraan  biaya  adalah  seni  memperkirakan  kemungkinan  jumlah biaya  yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu  (Iman  Soeharto_National  Estimating  Society USA),  berdasarkan  definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :
Perkiraan  biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal hal yang akan terjadi selanjutnya Analisis  biaya  yang  berarti  pengkajian  dan pembahasan  biaya  yang  pernah ada  yang digunakan sebagai informasi yang penting Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
1. Tersedianya data dan informasi
2. Teknik dan metode yang digunakan
3. Kecakapan dan pengalaman estimator
4. Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan. Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik proyek (owner), estimasi biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan yang dipakai untuk menentukan besarnya investasi yang harus dilaksanakan.

2.4.2.1. Metode-metode Estimasi Biaya
Menurut Iman Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.
Beberapa metode estimasi biaya menurut Soeharto (1997) adalah sebagai berikut :
1.      Metode Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat, volume dan sebagainya.
2.      Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitu dengan mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar. Juga pemakaian data dari manual, hand book, katalog, dan penerbitan berkala, amat membantu dalam memperkirakan biaya proyek.
3.      Metode menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitu dengan cara menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut fungsinya.
4.      Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka korelasi diantara harga peralatan utama dengan komponen-komponen yang terkait.
5.      Quantity take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi, dan perencanaan.
6.      Metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkan harga satuan, dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung.
7.      Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metode yang memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehingga angka-angka yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Biasanya suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang kurang terperinci dan selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai berikut :
a.       Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian pembiayaan.
b.      Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga satuan pekerjaan.
c.       Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

2.4.2.2. Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya
Dengan pendeknya waktu yang dimiliki oleh para quantity surveyor di dalam melaksanakan estimasi biaya, maka akan mungkin muncul hambatan- hambatan di dalam estimasi tersebut. Victor G. Hajek (1994) menyampaikan beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan estimasi, yaitu :
1.      Adanya hal-hal yang terlewatkan. Apakah ada unsur biaya penting yang terlupakan, misalnya apakah telah direncanakan adanya pemeriksaan dan apakah taksiran telah memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan, dan lain-lain bagi upaya demikian.
2.      Rincian pekerjaan yang tak memadai. Apakah struktur rincian pekerjaan yang sedang digunakan telah memperhatikan secara cukup segenap sub sistem serta upaya yang diperlukan bagi proyek tersebut.
3.      Salah tafsir tentang fungsi atau data proyek. Tepatkah penafsiran kerumitan disain tersebut, salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4.      Penggunaan teknik penaksiran yang salah. Bagi disain yang dipermasalahkan harus diterapkan teknik penaksiran yang benar, misalnya penggunaan statistik biaya yang diperoleh dari jalan produksi suatu sub sistem yang serupa bagi suatu alat prototipe yang memerlukan pekerjaan perekayasaan dan/atau pengembangan pasti akan menghasilkan taksiran yang sangat terlampau rendah.
5.      Kegagalan mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biaya utama. Telah ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20 persen dari sub sistem-subsistem akan menyebabkan 80 persen biaya total. Dengan demikian para quantity surveyor seyogyanya memusatkan waktu serta upayanya pada subsistem- subsistem serta golongan-golongan upaya biaya tinggi guna meningkatkan peluang mereka memperoleh taksiran biaya yang tepat.          

2.4.3. Penyusunan Anggaran / Investasi Perusahaan
Business  Budget  atau  Budget  (Anggaran)  ialah  suatu  rencana  yang  disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan penerimaan/hak dan  juga  pengeluaran/kewajiban),  yang  dinyatakan  dalam  unit (kesatuan)  moneter  dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang.
2.4.3.1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran
Unsur-unsur Budgeting/Anggaran Rencana,  penentuan  terlebih  dahulu tentang berbagai aktivitas yang  akan dilakukan di waktu  yang  akan  datang.  Rencana  tersebut  memiliki spesifikasi-  spesifikasi  tertentu, seperti;
1.      disusun secara sistematis,
2.      mencakup  seluruh  kegiatan  perusahaan,  dan  dinyatakan  dalam  satuan moneter/uang Meliputi seluruh kegiatan perusahaan :
·         Fungsi produksi
·         Fungsi pemasaran
·         Fungsi pembelanjaan/keuangan
·         Fungsi personalia
·         Fungsi administrasi

2.4.3.2. Macam Budget/Anggaran (Berdasarkan Periode Penyusunannya) :
1.      Budget Taktis
2.      Budget Strategis
3.      Budget Harian
4.      Budget Tahunan
5.      Budget Mingguan
6.      Budget Bulanan
2.4.4. CashFlow Perusahaan
Cash Flow adalah arus kas dari sebuah perusahaan, instansi atau badan usaha lainnya. Cash Flow terdiri dari 2 kategori, yaitu:
•     Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
•     Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan

2.4.5. Time Value of Money dan Tingkat Suku Bunga
2.4.5.1. Time Value of Money
Time Value of Money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian, maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000  yang diterima saat ini akan lebih  bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal sebaliknya akan berlaku apabila kita harus membayar atau mengeluarkan uang. Banyak para mahasiswa yang “mempraktekkan“ hal ini. Mereka cenderung untuk membayar SPP mereka pada hari – hari terakhir batas pembayaran. Kalau jumlah yang dibayar sama besarnya,
Mengapa harus membayar lebih awal, kalau upaya untuk membayar sama saja ? Hal tersebut  sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

2.4.5.1.1. Manfaat Time Value Of Money
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang

2.4.5.1.2. Kterbatasan Time Value Of Money
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.

2.4.5.1.3. Metode-metode yang Digunakan
·         FUTURE VALUE (nilai yang akan datang)
Adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu.untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini
6/05/07                                                 6/05/08
Po  ————————————>  FV
Rp 1.000.000                                             ?
Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
atau rumus tersebut dapat disederhanakan dengan melihat tabel:

·         Present Value(nilai sekarang)
Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap periode. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

2.4.5.2. Tingkat Suku Bunga
2.4.5.2.1. Definisi Menurut Tokoh
Menurut Sukirno (1994:377),
Pembayaran atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Bunga yang dinyatakan sebagai persentase dari modal dinamakan tingkat suku bunga. Berarti tingkat bunga adalah persentase pembayaran modal yang dipinjam dari lain pihak.

Menurut Boediono (1985:75) :
Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti.

2.4.5.2.2. Definisi Umum
Tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
Menurut teori klasik, bunga adalah bagian dari penggunaan dana yang tersedia untuk dipinjamkan (Loanable Fund). Harga ini terjadi di pasar dana investasi, ini terjadi dimana pada periode waktu tertentu anggota masyarakat memilki kelebihan dari pendapatan kemudian menabung kelebihan pendapatannya.
Terdapat dua pandangan berbeda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga (Sukirno, 1994:33) :
a.       Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, tingkat bunga dipengaruhi oleh permintaan atas tabungan oleh para investor dan penawaran tabungan oleh rumah tangga.
b.      Menurut pandangan Keynes, tingkat bunga dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar dan preferensi liquiditas atau permintaan uang. Preferensi liquiditas adalah permintaan terhadap uang seluruh masyarakat dalam perekonomian.

Dalam hubungannya dengan permintaan uang, tingkat bunga bisa dibedakan menjadi dua yaitu tingkat bunga dalam negeri dan tingkat bunga luar negeri. Perbedaaan tingkat bunga diantaranya disebabkan beberapa faktor Yaitu : (Sukirno, 2000:385)
a.          Perbedaan resiko, pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari pada tingkat bunga pinjaman swasta karena resikonya lebih kecil.
b.         Jangka waktu pinjaman, semakin lama waktu pinjaman semakin besar tingkat bunga.
c.          Biaya administrasi pinjaman, pinjaman yang lebih sedikit jumlahnya akan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi.
Jika tingkat suku bunga dalam negeri naik, maka permintaan uang akan meningkat. Lain halnya dengan permintaan uang kuasi. Hubungan antara suku bunga dalam negeri dengan jumlah uang kuasi adalah positif Menurut penelitian Boorman (dalam Azis, 2002:24),. Jika suku bunga domestik naik maka jumlah uang kuasi akan meningkat apabila faktor lain tetap (Cateris Paribus).
Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih cenderung menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah tabungan maupun deposito baik rupiah dan valuta asing akan bertambah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga domestik turun masyarakat cenderung lebih suka menyimpan uang tunai, ini berarti jumlah uang kuasi akan menurun.
Menurut teori Preferensi likuiditas (Mankiw, 2003:265):
Tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan permintan dan penawaran untuk aset perekonomian yang palin likuid (uang). Tingkat bunga salah satu determinan dari beberapa banyak uang yang ingin dipegang orang.

2.4.6. Kriteria Investasi
2.4.6.1. Pengertian Investasi
Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, Investasi adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari definisi ini investasi dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan untuk :
1.      Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.
2.      Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Menurut Kamaruddin Ahmad, Pengertian Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.
Salim HS dan Budi Sutrisno mengemukakan pengertian investasi, Investasi ialah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, Investasi yaitu penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.
Hakikat investasi dalam definisi ini adalah penanaman modal yang dipergunakan untuk proses produksi. Dalam hal ini investasi yang ditanamkan hanya digunakan untuk proses produksi saja. kegiatan investasi dalam realitanya tidak hanya dipergunakan untuk proses produksi, tetapi juga pada kegiatan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjung kegiatan investasi.
Selanjutnya Kamarauddin memberikan pengertian investasi dalam tiga artian, yaitu :
1.            Investasi yaitu suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau suarat penyertaan lainnya.
2.            Investasi merupaan suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal.
3.            Investasi adalah pemanfaatan dana yang tersedian untuk dipergunakan dalam produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.
Dalam definisi ini, investasi dikonstruksikan sebagai tindakan membeli saham, obligasi dan barang-barang modal. Hal ini erat kaitannya dengan pembelian saham pada pasal modal, padahal penanaman investasi tidak hanya dipasar modal saja, tetapi juga diberbagai bidang lainnya seperti di bidang pariwisata, pertambangan minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan dan lain sebagainya.
Isilah Investasi sendiri berasal dari kata investire yang berarti memakai atau menggunakan. Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai dengan yang diperjanjikan.

2.4.6.2. Macam-macam Kriteria Investasi
Berbicara mengenai macam macam investasi, Investasi sendiri dapat dibagi menjadi dua macam yaitu investasi asing dan investasi domestik. Investasi Asing adalah investasi yang bersumber dari pembiayaan luar negeri, sedangkan Investasi Domestik ialah investasi yang bersumber dari pembiayaan dalam negeri. Investasi pada umumnya digunakan untuk pengembangan usaha yang terbuka dan tujuan investasi tersebut untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
a.      IRR
Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present Value (NPV) sama dengan nol (0). Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen.
b.      Payback Peiod
Payback Period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain.

2.4.7. Pencatatan Keuangan Sederhana
Pencatatan Keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.4.7.1. Tujuan Pencatatan Keuangan
a.      Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
·         Berapa uang yang kita punya saat ini dari bisnis
·         Untung atau rugi usaha ini, berapa nilai untung/ruginya.
b.      Mencegah Bisnis Mati
·         Dengan mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.
·         Mengetahui posisi uang kas-nya sudah minim. jadi, misalnya ; tidak tambah beli stock jualan dulu.
·         Banyak bisnis mati bukan karena tidak ada penjualan tapi tidak ada uang kas, untuk beli bahan baku dsb.
c.       Sebagai bahan/dasar dokumen untuk :
·         Melakukan proses akuntansi
·         Jika nanti suatu saat, sudah memiliki sumber daya (uang dan personal) untuk melakukan pembukuan akuntansi, maka sudah tersedia dokumennya untuk di pindahkan ke pembukuan yang benar dan betul sesuai kaidah akuntansi. Untuk kepentingan perhitungaan pajak-pajak yang dibayarkan sesuai karena ada dokumennya.
·         Dokumen pendukung untuk mengajukan dana kredit Jika mengajukan kredit maka, maka dokumen keuangannya sudah siap atau tinggal di improve sedikit lagi.
Laporan Keuangan merupakan hasil dari suatu kombinasi sifat berbagai data, yaitu:
1. Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal judgment)


2.4.7.2. Bentuk Pencatatan Keuangan
1.      Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup buku, yang terdiri dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
2.      Laporan Rugi Laba
Laporan yang menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit usaha dalam periode tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan atau Penghasilan

2.4.7.3. Hubungan Neraca dan Pencatatan RugiLaba
1.      Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang karenaperusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
2.      Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut, dapat membuat laporan rugi laba. Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin mengalami kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan metode garis lurus.  Asumsi metode ini:  menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya dengan masa pakainya.
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi peyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

2.4.7.4. Metode dan Teknik Analisa
1.      Analisa perbandingan Laporan Keuangan
2.      Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan
3.      Analisa sumber dan penggunaan modal
4.      Analisa sumber dan penggunaan kas
5.      Analisa Ratio
6.      Analisa break even


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Regulasi dan Prosedur Pendirian CV
3.1.1 Pembuatan Akta Dan Pendirian  CV
Akta ini dibuat dan ditanda tangani oleh notaris dengan menyerahkan hal-hal seperti yang  terlampir dibawah ini
3.1.1.1  Fotokopi KTP Direktur/CEO dan Persero Pasif (Komisaris)
Gambar 3.1 fotokopi KTP CEO
Gambar 3.2  fotokopi KTP komisaris
3.1.1.2 Fotokopi NPWP Direktur/CEO dan Persero Pasif (Komisaris)
Gambar 3.3 Fotokopi NPWP CEO
Gambar 3.4 fotokopi NPWP Komisaris
  
3.1.1.3 Nama CV

Nama CV (COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP) yang akan dibuat bernama “CV SOFTWARE SEJAHTERA”

3.1.1.4 Penjelasan Mengenai Bidang Usaha

Perusahaan yang kami buat memiliki tujuan untuk mempermudah pada masyarakat yang mancari sebuah perusahaan software house untuk membuatkan apalikasi yang mereka inginkan dengan kualitas terbaik dan harga yang relative tergantung dari kopleksitas permintaan dari client. Kami menginginkan perkembangan ekonomi Indonesia dapat maju melalui Ide produk-produk yang ditawarkan client dapat terealisasikan dengan baik.

3.1.1.5 Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah

Gambar 3.5 Foto direktur 3x4


3.1.1.6 Akta Pendirian CV
    Gambar 3.6 akta pendirian cv yang sudah jadi

3.1.2 Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan
 Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan seperti terlampir dibawah ini

3.1.2.1 Pengisian formulir pengajuan SKDP
Mengisi  formulir yang disediakan dan Melampirkan legalitas perusahaan seperti dibawah ini


FORMULIR PERMOHONAN

SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini mengajukan permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan, dengan data sebagai berikut :

I. Identitas Pemohon
1.
NIK
:317022905980007
2.
Nama
:MUH ACHZA ANAZIAT ELFREDA
3.
Tempat/Tanggal Lahir
:Jakarta, 29 Mei 1998
4.
Jenis Kelamin
:Laki-laki
5.
Agama
:Islam
6.
Alamat
:JL DUYUNG RAYA NO 1 Kel Jati Kec pulogadung Jakarta timur

7.
Telepon
:4706643
8.
Passport
:B74526
9.
Kewarganegaraan
:INDONESIA
  
II. Identitas Perusahaan
1.
NPWP Perusahaan
:31.460.572.6-067.000
2.
Nama Perusahaan
:Software Sejahtera
3.
Alamat
:Graha Anugrah Lt 6 Jl raya pasar minggu 17A pancoran Jakarta Selatan DKI Jakarta 12780



4.
Telepon / Fax
:4706643
5.
Email
:softwaresejahtera@gmail.com
6.
Klasifikasi Usaha
: Pembuatan software
7.
Jumlah Karyawan
:90
8.
Status Kantor
:Sewa
9.
Status Kepemilikan
:
10.
Titik Koordinat
:

III. Legalitas Perusahaan
A.
Akta Pendirian
:

Nama Notaris
:Zaen Akbar Ramadaniel

Nomor & Tgl Akta
:08/ 12 Desember 2018

Nomor & Tgl SK
: 08/ 12 Desember 2018

Pengesahan

B.
Akta Perubahan
:

Nama Notaris
: Zaen Akbar Ramadaniel

Nomor & Tgl Akta
:

Nomor & Tgl SK Pengesahan :
           
Permohonan ini diajukan dilampiri dengan dokumen persyaratan yang berlaku serta surat pernyataan keabsahan dan kebenaran dokumen.
Demikian surat permohonan ini kami buat dengan sebenarnya, apabila dikemudian hari ternyata informasi yang disampaikan tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
 Jakarta,15 Desember 2018

 ( Muh Achza Anaziat Elfreda )
 

SURAT PERNYATAAN TEMPAT KEDUDUKAN / DOMISILI USAHA/ BADAN USAHA

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                                  : Muh Achza anaziat Elfreda
NIK                                    : 3175022905980007
Alamat                                :  JL Duyung raya no 1 RT 11 RW 08 Kel Jati Kec Pulogadung Jakarta timur
Jabatan                               : CEO

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1.Nama Badan Usaha/ badan Usaha: Software Sejahtera
NPWP Badan Usaha: 31.460.572.6-067.000
Berkedudukan dan melakukan aktivitas usaha di
Nama gedung/ bangunan: Graha anugrah
Alamat: Graha Anugrah Lt 6 Jl raya pasar minggu 17A pancoran Jakarta Selatan DKI Jakarta 12780
2.Apabila di kemudian hari diketahui surat pernyataan ini dibuat dengan tidak sebenarnya dan apabila terjadi penyalah gunaan terkait layanan perizinan dan non perizinan yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta, maka saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dokumen yang telah terbit dapat dibatalkan atau batal demi hukum.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dan untuk digunakan sebagai kelengkapan pengurusan perizinan dan non perzinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta

Jakarta,
Pemohon,

Materai Rp. 6.000,-

Cap Perusahaan

(Muh Achza Anaziat Elfreda)

*) Coret yang tidak perlu

3.1.2.2 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha
Gambar 3.7 contoh surat perjanjian sewa  kantor

3.1.3 Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak dengan persyaratan seperti dibawah ini :

3.1.3.1 Pengisian formulir pengajuan NPWP
Mengisi formulir pengajuan NPWP dengan format seperti dibawah ini

Gambar3.8 formulir NPWP

3.1.3.2 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian dan SKDP)
Melampirkan akta pendirian cv serta surat keterangan domisili perusahaan yang sudah didapatkan melalui langkah-langkah yang telah terlampir sebelumnya.
Gambar 3.9 contoh SKDP yang sudah selesai


3.1.3.3 Menyerahkan Fotokopi KTP, NPWP & KK Direktur
Gambar 3.10 NPWP yang telah jadi

3.2 Struktur Organisasi
Bentuk Strukture Organisasi dari Perusaan Sooftware House Yang Dibuat :




3.3 Aspek Pemasaran
3.3.1 Spesifikasi Produk
Perusahaan ini bergerak dibidang jasa untuk pembuatan perangkat lunak terutama system informasi untuk keperluan bisnis dan industri
Jasa utama : pembuatan system informasi, pengembangan system informasi
Jasa tambahan : maintenance system informasi
Layanan pendukung : consultant IT, IT solution

3.3.2 Segmentasi Produk
·         Geografis, perusahaan ini berlokasi di Indonesia, Jakarta Selatan
·         Demografis, produk merupakan solusi berbasis IT
·         Psikografik, ditujukan untuk keperluan industry dan bisnis

3.3.3 Analisis Situasi Pasar
Analisis dijabarkan dengan diagram matrik TOWS :




Diagram Matrik TOWS
Strength
·         Memiliki tenaga kerja yang cukup banyak dan kompeten
·         Memiliki menejemen yang baik
·         Memiliki pelayanan yang cukup baik
·         Memiliki harga sedang dengan kwalitas baik
Weakness
·         Kurang portofolio
·         Banyak perusahaan serupa
·         Belum memiliki produk perangkat lunak yang menonjol di banding kompetitor
Opportunity
·         Banyak permintaan dari bidang industri dan bisnis
·         Transisi teknologi
·         Muncul banyak startup di bidang digital
·         Memanfaatkan peluang dengan pemasaran
·         Menejemen proyek agar bisa memaksimalkan jumlah proyek yang di kerjakan
·         Buat produk untuk kebutuhan industri dan bisnis dengan menganalisis kebutuhan secara umum

Threat
·         Produk perangkat lunak kompetitor yang lebih baik dengan harga yang relatif sama
·         Tingkatkan pelayanan agar memiliki pelanggan yang loyal
·         Optimalkan strategi pemasaran


3.3.4 Strategi Promosi

Direct Selling
·         Menggunakan portofolio sebagai materi promosi
·         Menampilkan layanan jasa
·         Keunggulan dalam pelayanan
·         Kecepatan dalam pengembangan
·         Kwalitas hasil perangkat lunak
·         Harga yang relatif sedang
·         Menggunakan proposal untuk melakukan penawaran


Media Promosi Elektronik
·         Website resmi
·         Iklan di internet



3.4 Aspek Keuangan
 3.4.1 Komponen biaya / anggran
·         Pengeluaran Tetap
a.       Sewa Tempat                          : Rp. 120.000.000 /tahun
b.      Listrik                                      : Rp.   12.000.000 /bulan
c.       Air                                           : Rp.     4.000.000 /bulan
d.      Telepon                                   : Rp.     5.000.000 /Tahun
e.       Gaji dan Upah Karyawan       : Rp. 551.000.000


3.4.2 Estimasi Biaya
·         Standar biaya SDM
a.       CEO                                        : Rp.   17.000.000 /bulan
b.      Project Manager                      : Rp.   12.000.000 /bulan
c.       Marketing Manager                 : Rp.   10.000.000 /bulan
d.      HRD Manager                        : Rp.   11.000.000 /bulan
e.       Accounting Manager              : Rp.   10.000.000 /bulan
f.       Prof. Manager & Admin         : Rp.     8.000.000 /bulan
g.      Internal Audit                         : Rp.     8.000.000 /bulan
h.      Sustem Analis                         : Rp.     7.500.000 /bulan
i.        Design Analis                          : Rp.     7.000.000 /bulan
j.        Front End Dev                                    : Rp.     7.000.000 /bulan
k.      Backend Dev                          : Rp.     7.000.000 /bulan
l.        Implementer                            : Rp.     5.000.000 /bulan
m.    Marketing                                : Rp.     6.000.000 /bulan
n.      HRD                                       : Rp.     7.000.000 /bulan
o.      Accounting                             : Rp.     6.000.000 /bulan
p.      Designer Tester                       : Rp.     5.000.000 /bulan
q.      Software Tester                       : Rp.     5.000.000 /bulan

·         Standar Biaya Peralatan
a.       5 Unit Leptop                         : Rp.   10.000.000 / unit
b.      45 Unit Pc                               : Rp.     9.500.000 / unit
c.       90 Meja Kantor                       : Rp.     1.500.000 / unit
d.      90 Kursi Kerja                         : Rp.        500.000 / unit
e.       6 Filling Cabinet                     : Rp.     2.500.000 / unit
f.       ATK                                        : Rp.     5.000.000 / bulan
g.      8 Unit AC 1 PK                      : Rp.     5.000.000 / unit
h.      7 Unit AC 2 PK                      : Rp.   11.000.000 / unit
i.        13 Unit Telepon                      : Rp.        200.000 / unit
j.        8 Unit Printer                          : Rp.     4.000.000 / unit
k.      2 Unit Mesin FC                     : Rp.   20.000.000 / unit
l.        1 Unit Kulkas                          : Rp.   16.100.000 / unit

·         Standar Biaya Perangkat Lunak (Perangkat Lunak Berbayar)
a.       Aplikasi Design Grafis                                    : Rp.    6.650.000
b.      Aplikasi Perkantoran                                       : Rp.    800.000
c.       Aplikasi Perancangan & Pengolahan DB       : Rp.    2.500.000
d.      Aplikasi Pemodelan                                        : Rp.    3.000.000


3.4.3 Penyusunan Anggaran / Investasi
·         Menjual PC lama                                 : Rp.     5.000.000 / pc
·         Menjual mesin fc lama                        : Rp.   14.000.000 / pc
·         Menjual printer lama                           : Rp.     2.00.000 / printer


3.4.4 Penyusunan Cash Flow Perusahaan

CV Software Sejahtera
Laporan Cash Flow
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2018
(Dalam Rupiah)
Arus Kas Dari Kegiatan Operasional
Kas  Dari Pelanggan
Dikurangi
Kas Untuk Memberi Keperlusn + ATK
Kas Untuk Bayar Listrik, Air, Telepon
Kas Untuk Bayar Sewa Tempat
Kas Untuk Bayar Biaya Gaji Pegawai
Kas Untuk Hutang Usaha
Kas Untuk Biaya Pajak

Aliran Kas Bersih Kegiatan Operasional
           

(Rp.      60.000.000)

(Rp.    252.000.000)

(Rp.    120.000.000)
(Rp. 6.612.000.000)

(Rp.    316.250.000)
(Rp. 5.000.000.000)


Rp.60.000.000.000










(Rp.12.360.250.000)













Rp.47.639.750.000
Arus Kas Dari Kegiatan Investasi
Kas Masuk Dari Penjual
Kas Keluar Memberi Peralatan
Aliran Kas Bersih Kegiatan Investasi
 Rp.100.000.000
(Rp.195.000.000)






(Rp.  95.000.000)
Arus Kas Dari Kegiatan Keuangan
Kas Dari Penjualan Saham
Dikurangi
Kas Untuk Bayar Dividen
Kas Untuk Bayar Utang Obligasi
Aliran Kas Masuk Neto Dari Kegiatan Keuangan


(Rp.  45.000.000)
(Rp.125.000.000)

Rp.250.000.000





Rp.   80.000.000s

Kenaikan Kas
Saldo Kas Awal Tahun
Saldo Kas Akhir Tahun


Rp.47.250.000.000
Rp.  2.000.000.000
Rp.49.624.750.000



3.4.5 Time Value Of Money & Tingkat Suku Bunga
·         TVOM (Dalam 5 Tahun Mendatang)
Ø  Menyimpan uang perusahaan di bank sebesar 2 Miliar diawal tahun 2018 dengan bunga bank 5 % pertahun. Dengan jangka waktu deposito selama 5 tahun.
Tahun
Saldo Awal
Perolehan Bungan 5%
Saldo Akhir
2018

2019

2020

2021

2022

Rp.   2.000.000.000

Rp.   2.100.000.000

Rp.   2.205.000.000

Rp.   2.315.000.000

Rp.   2.430.750.000
5% x Rp.   2.000.000.000
= Rp.   100.000.000
5% x Rp.   2.100.000.000
= Rp.   105.000.000
5% x Rp.   2.205.000.000
= Rp.   110.250.000
5% x Rp.   2.315.000.000
= Rp.   115.750.000
5% x Rp.   2.430.750.000
= Rp.   121.537.500
Rp.   2.100.000.000

Rp.   2.205.000.000

Rp.   2.315.000.000

Rp.   2.430.750.000

Rp.   2.552.287.500


·         Tingkat Suku Bunga
Bunga Pinjaman / Kredit Saldo Pinjaman = Rp.   300.000.000
Suku Bunga Pinjaman / Kredit Tahun 2018
Bulan
Angsuran Pokok
Angsuran Bunga 10%
Total Angsuran
Januari
Rp. 25.000.000
Rp. 300.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 25.000.000
Rp. 27.500.000
Februari
Rp. 25.000.000
Rp. 275.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.2.291.666,667
Rp. 27.291.666,67
Maret
Rp. 25.000.000
Rp. 250.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.2.083.337,373
Rp. 27.083.333,33
April
Rp. 25.000.000
Rp. 225.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 1.875.000
Rp. 26.875.000
Mei
Rp. 25.000.000
Rp. 200.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.1.666.666.667
Rp. 26.666.666,67
Juni
Rp. 25.000.000
Rp.175.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.1.458.333,333
Rp. 26.458.333,33
Juli
Rp. 25.000.000
Rp. 150.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 1.250.000
Rp. 26.250.000
Agustus
Rp. 25.000.000
Rp. 125.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.1.041.666.667
Rp. 26.041.666,67
September
Rp. 25.000.000
Rp. 100.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 833.333,333
Rp. 25.833.333,33
Oktober
Rp. 25.000.000
Rp. 75.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 625.000
Rp. 25.625.000
November
Rp. 25.000.000
Rp. 50.000.000 x 10% x (30/360) = Rp.416.666,667
Rp. 25.416.66,67
Desember
Rp. 25.000.000
Rp. 25.000.000 x 10% x (30/360) = Rp. 208.333,333
Rp. 25.208.333,33

3.4.6 Pencatatan Keuangan Sederhana

CV SOFTWARE SEJAHTERA
LAPORAN KAS UMUM
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2018
(Dalam rupiah)
Uraian
Penerimaan (Debit)
Pengeluaran (Kredit)
Saldo
Saldo Awal Tahun 2018


 Rp                 2,000,000,000.00
Bayar Telepon + Wifi

 Rp                        60,000,000.00

Bayar Listrik

 Rp                     144,000,000.00

Bayar Air

 Rp                        48,000,000.00

Bayar Sewa Tempat

 Rp                     120,000,000.00

Bayar Gaji Karyawan

 Rp                  6,612,000,000.00

Bayar Hutang Usaha

 Rp                     316,000,000.00

Beli Printer Baru

 Rp                        22,200,000.00

Beli Mesin Fotocopy Baru

 Rp                        20,800,000.00

Beli PC Baru

 Rp                     152,000,000.00

Bayar Biaya Dividen

 Rp                        45,000,000.00

Bayar Utang Obligasi

 Rp                     125,000,000.00

Kegiatan Investasi

 Rp                        95,000,000.00

Keperluan ATK

 Rp                        60,000,000.00




Total Kredit

 Rp                  7,820,000,000.00




-Rp                 5,820,000,000.00
Penjualan 3 Unit Printer Lama
Rp                          6,000,000.00


Penjualan 1 Unit Mesin Fotocopy Lama
Rp                        14,000,000.00


Penjualan 16 Unit PC Lama
 Rp                        80,000,000.00


Kas Penjualan Saham
 Rp                     250,000,000.00


Kas Dari Penjualan Web
 Rp               27,000,000,000.00


Kas Dari Penjualan Software
 Rp               33,000,000,000.00





Total Debit
 Rp               60,350,000,000.00


SALDO AKHIR TAHUN 31 DESEMBER 2018


Rp               54,530,000,000.00


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil dari uraian proposal diatas maka dapat disimpulkan bahwa peluang jasa CV. Software Sejahtera ini baik dari segi ide, sasaran pasar, hingga rencana finansial memiliki prospek yang baik dunia bisnis dan masa depan. Dikarenakan banyaknya permintaan serta hasil perangkat lunak yang di kembangkan oleh perusahaan ini sangat baik.














DAFTAR PUSTAKA







Latest Post

Artikel Cloud Computing