Definisi, Karakteristik, Model Layanan, Model Penyebaran serta Kelebihan dan Kekurangan CLOUD COMPUTING
Cloud computing merupakan sebuah mekanisme, dimana
sekumpulan TIK resource yang saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik itu
infrastruktur maupun aplikasi dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak
ketiga sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource tersebut
secara on-demand melalui network baik yang sifatnya jaringan private maupun
public (Fikri, dkk., 2015) (Effendi, 2016). Pengguna layanan cloud computing
dapat mengakses file secara real time melalui internet tanpa perlu
menginstallasi komputer lokal.
Cloud computing, dalam bahasa indonesia berarti komputasi
awan, hal ini terdiri dari kata Cloud dan Computing. Computing adalah
komputasi yang berhubungan dengan prosesor, CPU, RAM dan sistem operasi yang
akhirnya kita bisa menggunakan komputer tersebut menjalankan sebuah program
aplikasi semisal MS Office, Photoshop dan lain sebagainya. Cloud atau awan,
adalah hal-hal yang terdapat jauh dari pengguna dan tidak diketahui secara
nyata oleh pengguna. Arti kata Cloud adalah “awan” ini tidak jelas, juga tidak
ditemukan sumber yang pasti, kemungkinan adalah sebuah ilustrasi dimana kita
berada di bawah awan yang sama. Awan dalam hal ini mengacu pada “Internet”.
Karakteristik Cloud
Computing
Menurut National Institute of Standard and Technology
(NIST), terdapat lima karakteristik Cloud Computing yang digambarkan sebagai
berikut :
a.
On-demand
self-services
Konsumer atau pengguna
dapat secara sepihak melakukan kustomisasi yang diperlukan tanpa berinteraksi
langsung dengan staff dari penyedia layanan, misal konfigurasi waktu server dan
kapasitas jaringan.
b.
Broad network
access
Kemampuan yang
tersedia dalam jaringan dan diakses melalui mekanisme standar yang dapat
digunakan oleh berbagai macam platform seperti, mobile phones, tablet, laptop,
dan workstations.
c.
Resource pooling
Sumber daya komputasi
dari penyedia layanan dipusatkan untuk melayani banyak konsumer menggunakan
sebuah model multi-penyewaan, dengan sumber daya fisik dan virtual yang berbeda
yang penempatannya dapat dikelola secara dinamis sesuai dengan kebutuhan
konsumer.
d.
Rapid
elasticity
Kemampuan komputasi dapat
disediakan dan diberikan dengan elastik, dalam beberapa kasus secara otomatis,
untuk secara cepat memenuhi kebutuhan konsumer. Bagi konsumer, kemampuan ini
terlihat tidak terbatas dan dapat disediakan dalam waktu apapun.
e.
Measured services
Sistem cloud dikontrol
otomatis dan sumber daya dioptimalisasi dengan memanfaatkan kemampuan
pengukuran pada level tertentu dari kesesuaian tipe layanan (misal,
penyimpanan, proses, bandwith, dan akun user yang aktif). Sumber daya dapat
dimonitor, dikontrol dan dilaporkan, secara transparan bagi penyedia layanan
dan bagi konsumer yang menggunakan layanan tersebut.
Model Layanan Cloud Computing
Adapun model layanan dari cloud computing dibagi
menjadi tiga, yaitu :
a.
Cloud Software
as a Service (SaaS)
Layanan cloud computing jenis ini disediakan dalam bentuk software atau
perangkat lunak. Contohnya adalah Google
Docs, Skype, SalesForce.com dan Spreadsheet
serta Adobe Creative Cloud. Pada
praktiknya, pengguna hanya menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut tanpa harus
mengerti dimana (secara fisik) data disimpan atau bagaimana aplikasi dikelola.
Hal-hal tersebut sudah termasuk dalam layanan yang diberikan oleh
penyedia Software as a Service.
Melalui SaaS, Provider
memberikan keunggulan dimana pengguna tidak perlu memikirkan lisensi software,
pengguna dapat menggunakan software yang disediakan dimanapun dan kapanpun
serta beroperasi pada infrastruktur cloud. Pengguna dapat mengakses software (aplikasi) dengan mudah tanpa perlu menyediakan storage perangkat khusus untuk menyimpan aplikasi tersebut. Penyedia layanan juga menjamin ketersediaan dan
reliabilitas dari aplikasi miliknya. Dengan
begitu, pengguna dapat fokus dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut.
b.
Cloud Platform as a Service (PaaS)
Layanan cloud jenis ini
hadir dalam bentuk platform yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi. Secara analogi, PaaS memungkinkan pengguna untuk menyewa “rumah” dan
berbagai “lingkungan”-nya (network, database engine, sistem operasi, framework
aplikasi, dan sebagainya) untuk membantu berjalannya aplikasi yang dibuat.
Sebagai penyewa, pengguna tidak perlu memikirkan pemeliharaan rumah tersebut
karena penyedia layanan Platform as a Service -lah yang akan melakukannya,
sehingga pengguna dapat fokus mengembangkan aplikasi yang pengguna buat di “rumah” tersebut.
Contoh penyedia PaaS ini
adalah IBM Bluemix. Pada layanan PaaS, provider
memberikan keunggulan kepada pengguna yang lebih difokuskan untuk pengembangan
dan penyebaran aplikasi. Dengan kemampuan ini pengguna dapat menggunakan
aplikasi yang disediakan oleh provider tanpa harus memikirkan sistem operasi,
jaringan, database engine, namun pengguna tetap memiliki kontrol atas aplikasi
yang dikembangkan.
c.
Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Pada IaaS, penyedia
layanan akan memberikan sumber daya infrastruktur komputasi (cloud computing)
yang lengkap, mulai dari server, jaringan, storage, hingga ruang data center.
Sederhananya, ketika menggunakan IaaS, pengguna sebenarnya sedang menyewa
komputer virtual yang masih kosong. Setelah disewa, pengguna bisa menambahkan
komponen komputasi seperti CPU, RAM, Storage, Public IP, dll untuk membangun
komputer virtual yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dengan menggunakan layanan
IaaS, pengguna tak perlu membeli perangkat komputer fisik dan juga memikirkan
pengelolaannya. Provider memberikan keunggulan kepada pengguna untuk
konfigurasi, dapat juga menyewa infrastruktur seperti storage dan jaringan.
Konfigurasi yang dimaksudkan secara virtual dapat mengubah scale up atau scale
down. Konsumen memiliki kontrol terhadap sistem operasi dan juga aplikasi yang disebarkan. Contoh layanan ini adalah
Simple Storage Service, Rakspace Cloud dan Amazon Elastic Compute Cloud.
Model Penyebaran Cloud Computing
Terdapat empat model penyebaran cloud computing, yaitu
:
1)
Private Cloud
Private cloud biasanya
dikelola dan diatur oleh departemen yang menguasai teknologi informasi dalam
suatu organisasi dan departemen lain sebagai pengguna. Infrastruktur cloud
dapat dikatakan disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan organisasi
2)
Community Cloud
Infrastruktur cloud yang
eksklusif dibangun dan digunakan secara bersama oleh beberapa community atau
organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang memiliki konsentrasi pada
bidang yang sama.
3)
Public Cloud
Merupakan salah satu
model penyebaran cloud yang disediakan untuk umum yang sifatnya gratis maupun
berbayar. Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna dengan syarat mengikuti
ketentuan yang berlaku.
4)
Hybrid Cloud
Model penyebaran ini
merupakan gabungan dua atau lebih dari jenis cloud computing (gabungan private,
public atau community cloud). Dalam hybrid cloud, perusahaan dapat memilih dan
memindahkan proses bisnisnya ke setiap model penyebaran cloud computing baik
private ataupun public.
Kelebihan Cloud
Computinga
Berikut ini beberapa
kelebihan dalam cloud computing (Ashari, &
Setiawan, 2011) (Fardani, & Surendro, 2011) (Anik, 2013) (Singh, &
Hemalatha, 2012) (Achmad, & Paulus, 2015) (Warjiyono, 2014), diantaranya :
1)
Menghemat biaya
investasi. Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penggunaan
hardware, pengguna hanya membayar biaya sewa sesuai pemakaian.
2)
Dapat menghemat
waktu dalam arti pengguna tidak perlu memikirkan tentang penyimpanan maupun
pemrosesan karena semua telah disediakan oleh provider
3)
Operasional dan
manajemen lebih mudah karena sistem dapat digunakan dimana saja (anywhere) dan
kapan saja (anytime).
4)
Menjadikan
penggabungan yang terpercaya dan meningkatkan availability serta ketersedian
data.
5)
Menghemat biaya
operasional pada saat realibilitas, serta biaya dan waktu pemulihan yang sangat
terjamin.
Kekurangan Cloud
Computing
Berikut ini merupakan
kekurangan yang terdapat pada cloud computing (Ashari, & Setiawan, 2011)
(Fardani, & Surendro, 2011), yaitu :
1)
Koneksi internet
merupakan kewajiban dalam cloud computing karena internet merupakan
satu-satunya pintu menuju cloud computing. Untuk menunjang hal tersebut, maka
diperlukan bandwidth yang memadai serta stabil.
2)
Penyewa layanan
cloud computing tidak memiliki akses langsung (direct access) ke sumber daya
dan juga mengenai kerahasiaan serta keamanan data pengguna. Kerahasiaan serta
keamanan data masih menjadi sebuah pertimbangan serius pada layanan cloud
computing.
3)
Kualitas server
juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum menggunakan layanan cloud
computing. Pengguna akan sangat rugi jika sewaktu-waktu server atau akses
program menjadi down. Harus ada penanganan masalah server serta sistem backup
(pemulihan) yang baik. Jika tidak ditangani dengan baik, maka pengguna akan
mengalami kerugian besar.
Sumber :
No comments:
Post a Comment